Hilangnya Bahasa Krama Inggil di Era Modern pada Generasi Muda di Jawa
Penulis: L. Dela Fimeta, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Muhammadiyah Malang.
BAHASA Krama Inggil adalah salah satu bahasa Jawa yang digunakan dalam situasi formal dan sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua atau yang memiliki kedudukan lebih tinggi. Bahasa Krama Inggil merupakan bentuk kesopanan dalam berkomunikasi pada masyarakat Jawa.
Era modern seperti sekarang ini, bahasa Krama Inggil sangat jarang sekali digunakan terlebih generasi muda. Mereka bahkan ada yang tidak mengerti sama sekali tentang bahasa Krama Inggil, padahal mereka asli dari Jawa. Era modern ini kita bisa menyaksikan perubahan yang sangat drastis dalam hal berkomunikasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti perkembangan teknologi yang sangat pesat, globalisasi atau bahkan perubahan sosial dan nilai budaya.
Keberadaan bahasa Krama Inggil sudah mulai di abaikan oleh generas muda di Jawa. Jika bahasa Krama Inggil tidak terus dilestarikan dikhawatirkan generasi yang akan datang tidak akan mengetahui bahwa bahasa Krama Inggil adalah salah satu bahasa daerah pada masyarakat Jawa.
Mengapa bahasa Krama Inggil mulai hilang dan jarang digunakan?
Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa bahasa Krama Inggil jarang sekali digunakan, adanya modernisasi dan globalisasi adalah salah satunya. Pengaruh modernisasi dan globalisasi membawa pergeseran penggunaan bahasa, karena globalisasi mendorong penggunaan bahasa internasional, terutama dalam hal pendidikan dan dunia kerja. Bahasa asing dianggap lebih medern dan gaul oleh generasi muda dibandingkan dengan bahasa lokal atau daerah.
Bahasa asing terutama bahasa inggris merupakan simbol modernitas dan globalisasi. Modernisasi membawa budaya asing melalui internet dan media sosial, keduanya membuka akses langsung ke budaya asing sehingga generasi muda bisa menyaksiskan budaya mereka dengan mudah. Bahkan banyak generasi muda yang menjadikan budaya asing sebagai gaya hidup baru. Hal ini membuat bahasa lokal seperti Krama Inggil jarang digunakan untuk berkomunikasi.
Faktor lainnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pelestarian budaya. Selain itu banyak dari generasi muda yang tidak memahami akan pentingnya pelestarian budaya. Tanpa adanya upaya untuk mencoba melestarikan warisan budaya ini, di masa depan bisa-bisa bahasa Krama Inggil akan punah dan dianggap tidak penting. Sulitnya mempelajari bahasa Krama Inggil juga menjadi faktor mengapa bahasa ini jarang sekali digunaakan.
Banyak masyarakat Jawa modern yang jarang menggunakan bahasa Krama Inggil dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ksempatan utuk memperkenalkan ke generasi muda di Jawa sangat terbatas.
Mengenalkan bahasa Krama Inggil
Mengadakan acara-acara yang berbau Jawa dan melibatkan bahasa Krama Inggil bisa menjadi alternatif yang sangat tepat untuk mengenalkan bahasa ini kepada generasi muda. Contohnya. mengajak generasi muda mengikuti atau menyaksikan budaya jawa seperti pertunjukan wayang kulit. Dalam pertunjukan wayang kulit bahasa Krama Inggil sering kali digunakan untuk melakonkan tokoh-tokoh tertentu, hal ini bisa digunakan sebagai pengenalan bahasa Krama Inggil secara alami kepada generasi muda.
Generasi muda paastinya akan mengenal bahwa bahasa Krama Inggil adalah bahasa lokal atau daerah di Jawa sebagai warisan budaya yang sangat penting dan harus dilestarikan. Memberikan wawasan kepada generasi muda akan pentingnya penggunaan bahasa Krama Inggil juga harus dilakukan.
Genarasi yang lebih tua sangatlah berperan penting untuk mengenalkan bahasa Krama Inggil kepada generasi muda karena mereka lebih paham bagaimana penggunaan bahasa ini. Generasi muda sering menjadikan generasi tua sebagai panutan dan meniru apa yang dilakukan oleh generasi tua. Maka, penting sekali bagi generasi tua untuk menyadari peran mereka sangat di butuhkan dalam mengenalkan bahasa Krama Inggil.
Kesadaran ini akan berdampak positif dan menciptakan lingkungan berbahasa dan mendukung. Lingkungan yang kaya akan penggunaan bahasa akan membuat generasi muda terbiasa menggunakan bahasa Krama Inggil dan menyadari bahwa melestarikan bahasa Krama Inggil agar tidak punah sangatlah penting.
Pentingnya melestarikan bahasa Krama Inggil
Sebagai masyarakat Jawa penting sekali untuk melestarikan bahasa Krama Inggil dan mengenalkannya kepada generasi muda. Hal ini merupakan sebuah upaya untuk melestarikan bahasa sebagai warisan budaya Jawa, sehingga identitas budaya Jawa masih bisa tetap terjaga. Identitas budaya sangatlah penting karena nantinya identitas ini akan digunakan sebagai warisan budaya untuk generasi mendatang.
Dengan identitas budaya yang kuat serta tidak hilang karena adanya modernisasi dan globalisasi bisa membangun rasa jati diri. Sebagai masyarakat Jawa, kita seharusnya bangga memiliki warisan bahasa Krama Inggil sebagai alat komunikasi. Melestarikan bahasa Krama Inggil adalah sebuah bentuk peghargaan budaya Jawa khususnya dalam berbahasa.
Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa nilai-nilai kesantunan dan kesopanan masih terjaga, karena bahasa Krama Inggil adalah bahasa yang mencerminkan kesopanan dan etika untuk berbicara dengan orang yang lebihbtua dan dihormati. Zaman sudah mulai berubah semakin maju dan berkembang dengan cepat.
Oleh karena itu, penting sekali mengenalkan bahasa Krama Iggil kepada generasi muda di Jawa sedini mungkin. Dengan begitu, bahasa ini tidak hanya sekedar dikenal, tetapi juga di pahami sebagai identitas dari masyarakat Jawa dan nantinya bahasa Krama Inggil akan tetap ada dan tidak hilang seiring berjalannya waktu. (*)