Empat Rumah Sakit Jateng-Jatim Studi Case-Mix RS Aisyiyah Bojonegoro
TABLOIDMATAHATI.COM, BOJONEGORO– Dalam upaya meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan, empat rumah sakit terkemuka di Jawa Tengah dan Jawa Timur, melaksanakan studi banding ke RS Aisyiyah Bojonegoro.
Hal ini dijelaskan Direktur RS Aisyiyah Bojonegoro dr. Tomy Oeky Prasiska, menyebutkan empat rumah sakit dimaksud adalah RS Aisyiyah Nganjuk, RS Permata Bunda Purwodadi Grobogan, RS Permata Medika Ngaliyan Semarang, dan RS Graha Husada Singgahan Tuban.
Empat rumah sakit ini studi banding ke Rumah Sakit ‘Aisyiyah Bojonegoro dalam bidang menjaga mutu dan pelayanan kesehatan. Sehingga bagimana tetap komitmen sebagai rumah sakit swasta penebar manfaat bagi ummat.
Menurut dokter Tomy rumah sakut yang dipimpinnya menerim atamu studi banding tersebut pada hari Kamis, (7/9). Studi banding ini bertujuan untuk menggali pengalaman dan pengetahuan terkait implementasi sistem Case-Mix yang telah berhasil diterapkan di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro.
Bahwa sistem ini dikenal mampu meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas pelayanan kesehatan. Selama kunjungan mereka ke Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro, para delegasi dari empat rumah sakit tersebut mengadakan pertemuan dengan tim manajemen rumah sakit, melakukan kunjungan lapangan ke berbagai unit pelayanan, dan berdiskusi dengan staf medis dan administrasi yang terlibat dalam pelaksanaan sistem Case-Mix.
Secara umum, lanjut dokter Tomy acara diawali dengan safety brefing pemutaran video tentang tata aturan keselamatan di RS Aisyiyah Bojonegoro. Selanjutnya masing-masing delegasi rumah sakit dipersilakan untuk menyampaikan maksud dan tujuan studi banding kali ini. “K “Kami merasa bangga dengan adanya study banding tersebut. Menjadi catatan sejarah bagi Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro. Empat rumah sakit sekaligus belajar dan berbagi ilmu secara langsung disini,” ujar dokter Tomy.
Tambah dokter Tomy fokus studi banding kali ini memang tentang case mix namun RS Aisyiyah Bojonegoro mempersilakan untuk membuka diskusi dalam topik yang lain seperti keuangan secara umum, akuntansi, rekam medis, farmasi, termasuk jika ada yang ingin hospital tour.
Di tempat sama Direktur RS Aisyiyah Nganjuk, Sudarto, menambahkan tujuan dari studi banding ini untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. Sistem Case-Mix pembayaran kesehatan ini bisa menjadi salah satu solusi untuk itu.
Direktur RS Permata Bunda Purwodadi Grobogan, menyatakan, sangat tertarik dengan pengalaman Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro dalam mengimplementasikan sistem pembayaran ini. Melalui berbagi pengetahuan dan best practice, dapat meningkatkan mutu layanan kesehatan di rumah sakit masing-masing.
Kasubid Diklat RS ‘Aisyiyah Bojonegoro sekaligus inisiator studi banding, M. Miftahul Khoriri, mengungkapkan, selama prosesnya peserta studi banding dapat bertanya secara teknis tentang layanan di RS Aisyiyah Bojonegoro.
“Tak terkecuali jika butuh data seperti SPO, program kerja, laporan-laporan hasil kegiatan kami siap berbagi,” pungkasnya. (hayyin mubarok/iwan abdul gani)