Wabup Malang Sebut Job Fair-Edu Expo SMK Mutu Gondanglegi Solusi Atasi Pengangguran
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Job fair dan edu expo SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi atau SMK Mutu menjadi ajang siswa menempuh karir cemerlang maupun melanjutkan jenjang pendidikan lanjutan. Hal ini disampaikan Kepsek SMK Mutu Gondanglegi Munali, ST, M.Pd, dalam sambutan opening job fair dan edu expo.
Dijelaskan Munali bahwa peserta job fair dan edu expo ini sebanyak 33 industri. Siswa dapat memilih diantaranya untuk lamaran kerja, sedangkan industri juga bisa menyeleksi siswa SMK Mutu untuk kerja yang sesuai.
Nah terkait dengan kerja tersebut, Munali menegaskan para orang tua siswa kelas XII jangan kawatir kepada putra-putrinya jika diterima kerja di luar daerahnya. Sebab sekolah menyediakan sarana sedangkan orang tua mendukung, sementara industri mengawasi kinerja.
Itu sebabnya tigal hal dalam Job Fair, untuk memberikan kesempatan kepada siswa, alumni dan masyarakat untuk berkompetisi mengisi peluang yang ada di industri, lulusan SMK Mutu khususnya tidak hanya kita beri keterampilan, tetapi juga didampingi melalui bimbingan.
Edu expo, untuk memberika kesempatan kepada siswa yang ingin melanjutkan pendidikan, karena diikuti oleh beberapa perguruan tinggi, agar anak anak memiliki prmahaman dan cita cita belajar.
Sementara Industri Insigh, khusus untuk wali siswa agar memiliki persepsi yang sama tentang kebekerjaan, tidak ada keraguan, ketakutan untuk putra dan putri mereka berkarier di berbagai bidang, dan tempat di luar daerahnya.
Di tempat yang sama, Wabup Malang Drs. H Didik Gatot Subroto, SH, MH, mengatakan program job fair dan edu expo SMK Mutu merupakan solusi mengatasi pengangguran. Itu sebabnya dirinya berpesan kepada para orang tua siswa untuk mendukung anaknya jika diterima kerja di luar daerah.
Didik mengungkapkan bahwa orang tua siswa sudah tepat menitipkan anaknya bersekolah di SMK Mutu. Sebab sejak awal sudah ditempa dengan pendidikan vokasi. Kemudian dibimbing melaksanakan PKL (Prakltek Kerja Lapangan), setelah itu ketika menjelang kelulusan sudah disediakan lapangan kerja.
Itu sebabnya orang tua dan siswa bisa berdiskusi untuk memilih perusahaan yang sesuai dengan keinginan anaknya. Bukan itu saja, SMK Mutu juga memfasilitasi siswa yang ingin kuliah dan kerja di luar negeri dengan sistem kontrak waktu tertentu. Sehingga ketika pulang ke daerahnya bisa melanjutkan beberapa semester.
Bahkan Didik berharap SMK Mutu bisa menjadi out taker menampilkan beberapa unit usaha melalaui ekanisme yang benar seperti perbankan. Sekolah sebagai out takernya, menyalurkan keuangannya, sehingga ke depan siswa menjadi pemilik modal dari out taker yang sudah disediakan oleh SMK Mutu. Sehingga siswa menjadi mandiri, dapat membantu dan mensejahterakan orang tuanya, dan menjadi teladan keluarga dan masyarakat.
Perwakilan industri dari United Tractor (UT) Dimas Aryo Wicaksono, menceritakan pengalamannya selama bekerja di United Tractor di bidang distributor alat berat. Awal karirnya bekerja UT di tempatkan di Kalimanatan.
Kata Dimas bahwa orang tua siswa sudah tepat menyekolahkan anaknya di SMK Mutu Gondanglegi. Sebab dari sekitar 14 ribu SMK di Indonesia hanya 180 SMK yang mempunyai alat berat. Salah satunya adalah SMK Mutu.
Itu sebabnya UT saat ini sangat kesulitan mencari sumber daya manusia karena jarang sekali siswa SMK yang bersedia kerja di luar daerah khususnya Kalimantan. Hal ini salah satu sebabnya restu orang tua yang tidak membolehkan anaknya kerja di luar daerah.
Berdasarkan hal ini kata Dimas, dirinya mengimbau kepada para orang tua siswa SMK Mutu untuk memberikan ridho atau ikhlas ketika anaknya bekerja di luar daerah khususnya di UT. Hal ini sudah dialaminya sendiri bahwa doa orang tua menentukan kesuksesan anaknya.
Berikutnya, perusahaan dalam mencari pekerja pertama dilihat adalah soft skillnya (karakternya), kepintaran dan skill nomer dua. Itu sebabnya kepada orang tua siswa SMK Mutu ditekankan untuk menjaga karakter siswa ketika berada di rumah. Sebab karakter ini yang menentukan sukses karir di masa depan. (hamara)