SMK Muhisa Tuan Rumah Silaturahmi Guru-Karyawan AUM Pendidikan Kota Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Masih dalam suasana Ramadhan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang bersama Forum Silaturahmi Kepala Sekolah Muhammadiyah (FOSKAM) Kota Malang menggelar Halal bi Halal (2/5). Kegiatan dihadiri oleh seluruh Kepala Sekolah, Guru, dan Karyawan sekolah Muhammadiyah yang ada di Kota Malang. Bertempat di SMK Muhammadiyah 1 Malang (Muhisa), agenda berjalan dengan lancar hingga akhir.

Disampaikan oleh Ketua FOSKAM Kota Malang, Sony Darmawan M.Pd., menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang sudah hadir serta kepada Tim SMK Muhisa yang berkenan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Halal bi Halal. Dalam momentum tersebut Sony mengatakan kepada semua bahwasannya kegiatan ini bisa berjalan lancar atas dukungan semua pihak. Selain itu Sony juga memantapkan perihal SDM sekolah Muhammadiyah yang berjumlah kurang lebih 500 orang siap sami’na wa atho’na kepada pimpinan Muhammadiyah yang saat itu hadir yaitu Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur, Ketua PDM Kota Malang, dan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Malang.

“Yang lebih penting bagaimana kebersamaan dan kekompakkan ini kita jabarkan dalam berbagai aktivitas supaya anak didik kita bisa berkembang pesat.” Ungkap Ketua FOSKAM Kota Malang.
Dilanjutkan dengan sambutan singkat dari Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Malang, Dr. Budiono, M.Si, yang menyebutkan bahwa tempat Halal Bi Halal saat ini sudah cukup representatif dan menyarankan dengan menambah kreativitas penamaan agar semua orang bisa tertarik berkunjung dan menjadi strategi promosi. Lanjut Budiono, mengajak semua guru yang belum menempuh pendidikan magister atau doktor bisa segera menabung sedikit demi sedikit dan akan dicarikan jalan keluar nantinya.

“Saya berharap tahun ini atau tahun depan para bapak ibu guru bisa melanjutkan S2 atau S3 untuk meningkatkan kapasitas SDM kita.” Ujar Budiono memotivasi tamu undangan.
Sambutan yang ketiga diberikan oleh Ketua PDM Kota Malang, Dr. Abdul Haris, MA., yang memberikan nasehat untuk para guru agar tidak menjadi pribadi yang transaksional atau melakukan sesuatu dengan harapan mendapat sesuatu dari hal tersebut. Karena menurut Abdul Haris ketika berMuhammadiyah ibarat lambangnya yaitu Matahari yang memberi tak harap kembali.

“Pilihan kita hanya satu yaitu menjadi sekolah yang unggul sehingga dicintai oleh Allah dan semua akan mengikuti dan dimudahkan. Berjuang di jalan Allah harus sepenuh hati jangan setengah-setengah.” Pesan Ketua PDM Kota Malang.
Tiba di acara puncak, materi yang dibawakan oleh Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim, Dr. Khozin, M.Si., tentang silaturahim. Ustad Khozin mengutif Q.S. An-Nisa ayat pertama yang mengajarkan untuk selalu bertaqwa, dan memelihara tali persaudaraan. Selain itu momentum Ramadhan menjadi waktu yang pas untuk kita berbagi rezeki terhadap sesama semampunya.

“Jika tidak memiliki materi bisa cukup dengan membawa kedamaian kepada semuanya, jangan sampai seperti kasus yang baru saja terjadi.” Celetuk Ustadz Khozin sembari tertawa.
Smabung ustadz Khozin, menekankan kepada civitas akademik sekolah untuk memperhatikan tiga hal yang mampu membuat sekolah Muhammadiyah lebih unggul. Tiga hal tersebut mulai dari memperkuat identitas Keislaman dan Kemuhammadiyahan, Akademik Sains dan Humaniora, serta yang terakhir yaitu memperkuat identitas lokalitas. Tambah ustadz Khozin menyemangati para guru untuk tetap mengajar sepenuh hati.

“Salah satu yang bisa diberikan guru adalah keteladanan dan mengajar yang baik. Memang tidak semua melihat perjuangannya tetapi nanti akan tiba ada cerita bahwa anda serius dalam mengajar yang mungkin diceritakan oleh para murid atau orang tua.” Pungkas Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim.
Dalam kesempatan yang sama, peserta Halal bi Halal dihibur dengan penampilan peserta didik yaitu seni tarik suara religi dan permainan musik angklung. Hadir juga tokoh pendidikan yaitu Prof Triyo Supriyatno, M.Ag., Ph.D., dan tokoh sepuh pendidikan Muhammadiyah Malang yaitu Drs. Misriyanto yang diberikan penghargaan dalam acara tersebut. (hamara/editor: doni osmon)