Putar Film-Bagi Hadiah KKN 109 UMM Ajak Dua SD Tawangsari Paham Literasi
PUJON-Semakin mendekati akhir pengabdian kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), justaru semakin giat mahasiswa KKN dlaam melaksanakan program kerjanya (proker). Diantara anggota KKN tersebut yang bertambah giat melaksanakan proker adalah KKN 109 UMM yang mengabdi di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Prokernya? Menurut salah satu anggoat KKN 109 UMM, Fitria Sugiatmi, proker tersebut terkait literasi. Tidak tanggung-tanggung proker literasi ini dilaksanakan pada dua sekolah secara berturut-turut. Yaitu SDN 1 Tawangsari dan MI Miftahul Ulum Kedua sekolah itu berada di Desa Tawangsari. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan minat baca anak sejak dini. Pesertanya siswa kelas satu sampai kelas tiga.
Menurut Fitri-nama panggilan Fitria Sugiatmi- dipilihnya siswa kelas satu sampai tiga menjadi objek kegiatan literasi, dikarenakan siswa usia kelas satu-tiga SD termasuk usia dalam tahap awal belajar membaca dan menulis. Tahap awal belajar menjadi peluang yang besar dalam menanamkan rasa cinta untuk berliterasi.
Menariknya Fitri mengungkapkan data penanaman rasa cinta berliterasi penting dilakukan karena tingkat literasi di Indonesia masih rendah. Menurut data Central Connecticut State University CCSU (CCSU) mengenai literasi negara-negara di dunia pada tahun 2016 Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara yang di survei. Fakta tersebut menunjukkan generasi milenial saat ini memiliki daya literasi yang rendah. Dengan adanya gerakan literasi anak maka diharapkan generasi dasar sekolah lebih mencintai literasi.
Dijelaskan Fitri, sosialiasasi literasi pada sekolah-sekolah di Desa Tawangsari dirancang khusus untuk menarik minat anak-anak. Rancangan itu dalam konsep santai dan menyenangkan. Pendekatan yang digunakan dalam sosialisasi literasi pada anak di desa setempat mengutamakan rasa kekeluargaan dan keakraban. Seperti ice breaking, menyayi bersama-sama lagu Aku Suka Membaca karya Yudhi Eka Putra Kurniawan, hingga nonton bersama film pendek berjudul Hanya Buku Kecil (Gerakan Literasi Sekolah) dilanjutkan kuis ditutup pembagian hadiah. “Kami melihat siswa dan guru semangat mengikuti kegiatan literasi. Semogra program ini bisa diselaraskan dengan program yang sama di masing-masing sekolahnya,” pungkasnya. (fs)