Prodi EP UMM Webinar Internasional Bahas Trend-Tantangan Global Fintech Syariah
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (EP FEB UMM) menggelar webinar tentang Islamic Fintech: Global Trend and Challenges. Pelaksanaan webinar ini dijelaskan PIC Humas EP UMM, Muhammad Firmansyah, SE, ME, kemarin.
Menurut Firman webinar tersebut dibuka oleh Dekan FEB UMM, Prof. Dr. Idah Zuhroh, dengan keynote speech Prof. Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc, CFP, IFP, AEPP, QFC, (Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Fintech Syariah Indonesia). Sementara nara sumber Dr. Syajarul Imna Binti Mohd Amin (Dosen FEM Universiti Kebangsaan Malaysia). Mjd Handika Surbakti, M.Si, (Director of Programs and Partnerships The Indonesia Sharia Fintech Association), Novita Ratna Satiti, SE, MM, Ph.D, (Dosen FEB UMM), dan Firda Aksari A, SE, M.Ec.Dev, moderator webinar sekaligus Dosen FEB UMM.
Dijelaskan Firman saat memaparkan materi Dr. Syajarul Imna Binti Mohd Amin menerangkan tentang bagaimana perkembangan fintech di Malaysia mulai kebijakan, system hingga sukses di kancah global. Ada beberapa faktor bahasan.
Diantaranya, perkembangan fintech internasional tahun 2023 hingga 2024 yang diperkirakan tumbuh hingga 17 persen. Negara yang pertumbuhan fintechnya teratas, Arab Saudi, Iran, Malaysia, Uni Emirat Arab, Inmdonesia dan Kuwait. Selain itu juga membahas tentang perkembangan fintech peluang ke depan serta sistemnya. Termasuk hambatan dan sektor utamanya.
Menariknya, Firman mengungkapkan bagaimana Dr. Syajarul Imna Binti Mohd Amin menyebutkan perkembangan fintech di Malaysia yang tumbuh secara pesat.
Sementara itu, Novita Ratna Satiti, SE, MM, Pg.D, (Dosen FEB UMM), menjelaskan tentang kunci sukses fintech syariah. Ada enam hal yang harus diperhatikan. Yakni melayani masyarakat muslim yang masih belum menggunakan perbankan, praktek keuangan insklusif-etis, menguatkan UMKM, literasi keuangan, penyaluran zakat wakaf dan shadaqah, serta mendukung peraturan dan Pembangunan.
Selanjutnya Novita Ratna Satiti juga menekankan pentingnya literasi keuangan dan teknologi, termasuk perkembangan literasi keunagan di Indonesia. Tiga tantangan yang dihadapi dalam literasi keuangan. Termasuk memaparkan studi kasus keuangan di Indonesia dan di berbagai negara.
Itu sebabnya, Novita Ratna Satiti juga meberikan gagasan tentang strategi untuk meningkatkan literasi yang mencakup dua hal yaitu secara akademi dan industri (realitas implementasinya). Penggunaan teknologi dalam literasi keuangan, untuk mempermudah penerapan literasi keuangan di realitas market global. (humas ep umm/hamim)