PDA Kota Malang Gelar TMA, Bahas Tiga Materi Dasar Bekali Fasilitator
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Tarbiyatul Mar’ah ‘Aisyiyah atau disingkat TMA merupakan salah satu program unggulan milik Aisyiyah. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Malang di The 101 OJ Hotel (21/7). Disampaikan oleh Ketua Pelaksana TMA, dr. Rini Krisnawati, M.Kes FISQua., berharap para peserta calon fasilitator TMA akan menjadi kader yang dapat diandalkan di Kota Malang.

Tidak lupa, Rini mewakili panitia berterima kasih kepada unsur pemerintah Kota Malang yang telah memberikan support sehingga kegiatan bisa berjalan. Pada dasarnya gerakan Aisyiyah akan selalu bermuara pada kebaikan masyarakat.
Dalam kegiatan TMA ini diberikan tiga materi penting sebagai dasar bagi para calon fasilitator TMA. Materi pertama dibawakan oleh Ketua PDA Kota Malang, Dra. Hj. Sri Herawati, tentang Fiqih Nisa’ atau Fikih Perempuan. Mengawali materi, Herawati mengambil beberapa contoh problem di keluarga yang seharusnya tidak terjadi. Sehingga menjadi penting bagi para kader memahami aspek fikih. Selain itu Herawati juga menyebutkan lima karakter gerakan Aisyiyah dan komitmen perempuan berkemajuan.

Dilanjutkan pada materi kedua yang dipaparkan oleh Hj. Uzlifah, S.S., tentang Adabul Mar’ah. Sebagai motivasi uzlifah memperkenalkan sepak terjang seluruh anggota keluarganya yang aktif di Ortom Muhammadiyah. Menurutnya pengkaderan bisa dilakukan dari lingkup terkecil (keluarga). Selanjutnya Uzlifah juga menerangkan bagaimana semestinya perempuan bisa berperan baik dalam posisi anak, istri, dan ibu dalam keluarga Islami.

Tidak ketinggalan, Uzlifah juga menceritakan beberapa tokoh teladan yang disebut sebagai Srikandi Aisyiyah yaitu Siti Walidah, Siti Bariyah, Siti Munjiyah, dan Siti Umniyah. Semuanya memberikan hasil nyata dari gerakan perempuan hebat yang pada masa itu perempuan dipandang berbeda dari laki-laki.

Menjadi materi terakhir, pengenalan apa itu TMA oleh Dra. Hj. Rukmini Amar, M.PA. Diawali dengan cerita sejarah bagaimana RA Kartini dan Siti Walidah membuat gerakan emansipasi wanita. Meneruskan pesan tokoh tersebut, Rukmini mengatakan untuk membina perempuan menjadi ibu-ibu yang pandai, cakap, dan sopan. Dengan adanya TMA semoga peserta yang hadir bisa menjadi apa yang dicita-citakan sejak dulu oleh tokoh tersebut. Selain itu Rukmini juga memaparkan secara singkat visi, misi, dan tujuan dari TMA.

Setelah materi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian surat tugas dari PDA Kota Malang kepada beberapa kader untuk menjadi PIC TMA dari jenjang SD, SMP, SMA, Kuliah, hingga Ibu dan Lansia. Perlu diketahui, kegiatan TMA diikuti oleh perwakilan dari PDA Kota Malang, PDA Kabupaten Malang, PDA Kota Batu, dan beberapa ortom seperti IPM dan NA. (reporter: hamara)