Pameran Jajanan Tradisional Bersama Mahasiswa PMM dan KB Star Kids
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Kegiatan Pengabdian masyarakat (PMM), Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 54 Gelombang 3 yang beranggotakan Maylasari Ratnadila, Sandy Agung Ramadhan, Aditya Firman Riansyah, Alif Ahmad Ashofa, dan Dhimas Galih Aji dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Ganjar Adhywirawan Sutarjo, S.Pi, MP. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.
Selain itu, Kegiatan PMM bertujuan membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan dan kompetensi praktis yang di perlukan di dunia kerja. Bagi masyarakat kegiatan (PMM) bertujuan untuk memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan pembangunan masyarakat.
Kegiatan PMM yang dilakukan oleh kelompok 54 gelombang 3 salah satunya yaitu pameran jajanan tradisional di KB Star Kids, saat ini banyak anak-anak yang sudah tidak mengenal yang namanya klepon, kue lapis, getuk, lemper dan sebagainya. Jajanan tradisional kini sudah digeser oleh jajanan masa kini, bahkan jajanan tradisional dianggap sudah tidak menarik lagi. Maka dari itu kita perlu mengenalkan kembali jajanan tradisional pada anak-anak masa kini.
Adanya pameran jajanan tradisional yang diadakan oleh kelompok 54 gelombang 3 ini bertujuan agar anak-anak mengenal kembali jajanan jaman dahulu yang tidak kalah enak dengan jajanan masa kini. kegiatan pameran ini dilakukan dilingkunangan sekolah menggunakan tema tradisional. Selayaknya jam dahulu pameran ini bertemakan pasar dimana anak-anak melakukan transaksi jual beli jajanan tradisional menggunakan uang mainan. Selain itu anak-anak menggunakan kostum bertemakan jaman dahulu.
Kegiatan pameran jajanan tradisional ini sukses dilaksanakan anak-anak begitu menikmati acara tersebut. Anak-anak yang mulanya tidak mengetahui jenis jajanan tradisional sedikit-sedikit mulai mengenal jajanan tradisional. Kegiatan ini juga mengajarkan anak tentang berwirausaha dimana anak-anak memeragakan kegiatan jual beli selayaknya pasar tradisional. Selain itu dengan adanya kegiatan jual beli anak-anak bisa belajar menghitung mata uang. (rilis: pmm 54 gel 3)