P5 SMP Islam Terpadu Insan Permata, Tahap Telaah-Eskplorasi Antisipasi Bullying
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Insan Permata Malang atau dikenal SMPIT Insan Permata melaksanakan kegiatan P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dimulai sejak Senin (14/8) dan akan berlangsung selama dua pekan. Hal ini disampaikan oleh Kepala SMPIT Insan Permata, Anang Tri Wahyudi, S.Si., bahwa kegiatan P5 ini merupakan program dari Kurikulum Merdeka.

Kegiatan P5 yang dilaksanakan SMPIT Insan Permata mengadopsi alur TERPADU atau akronim dari Telaah, Eksplorasi, Rumuskan, Presentasikan, Aplikasikan, Duniawi, dan Ukhrawi yang sudah ditetapkan oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Pada saat ini, Anang menyebutkan bahwa kegiatan P5 sudah berada pada tahapan Eksplorasi yang dilakukan dengan mengadakan Perkemahan di Wisata Alam Coban Rais (16-17/8). Sebelumnya pada tahap Telaah, para siswa bersama-sama melihat video, mendengarkan pemaparan dari pemateri, melihat perundungan seperti apa.

“Alur tersebut mengkolaborasikan semua hal melibatkan siswa untuk tetap berkolaborasi, berkreasi, dan mereka sebagai pembelajar yang pada ujungan nanti kita simpulkan dengan kondisi dunia saat ini, tentang bullying dan kaitannya dengan agama” ungkap Anang mengaitkan dengan tema P5.

Tema P5 yang diangkat adalah “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dengan Fokus Kegiatan “Generasi Anti Perundungan, Peduli Kesehatan Mental”. Semua peserta kegiatan P5 diikuti oleh seluruh murid SMPIT Insan Permata mulai dari kelas VII, VII, dan IX.
“Jadi bukan hanya sekedar teori kemudian kampanye bullying atau sekedar banner, tetapi kita coba untuk membuat dinamika-dinamika dalam pembentukan kelompok-kelompok tersebut agar mereka bisa merasakan bahwasannya mereka tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain” Jelas Kepala SMPIT Insan Permata Malang.

Pada saat perkemahan semua murid belajar bagaimana bekerja sama dan menghargai tim. Selain itu juga belajar berempati terhadap alam dan masyarakat sekitar. Menjadi menarik, siswa SMPIT Insan Permata juga melakukan pengabdian masyarakat di sekitar Coban Rais dengan berjualan sembako murah.
Sembako dihasilkan dari open donasi orang tua murid dan dibelikan sembako untuk dijual kembali dengan harga murah serba lima ribu rupiah. Hasil penjualan juga akan dibagikan ke salah satu panti asuhan. “Jadi anak-anak tahu bagaimana cara berbagi dengan masyarakat” imbuh Anang.

Respon peserta P5 sampai saat ini sangat antusias. Mulai dari tahap Telaah yang dimana para siswa digali tentang pernah atau tidaknya mendapat perundungan dan bagaimana mengantisipasinya. Selain itu dengan adanya perkemahan di tahap Eksplorasi, menjadi suatu hal yang dinantikan karena merupakan perkemahan pertama semenjak pandemi.
“Harapannya pada kegiatan P5 ini sekolah bisa bebas Bullying, jadi memang sudah terkondisikan sehingga masing-masing siswa bisa melejitkan prestasi dan potensinya dengan mereka tidak takut akan dibully teman atau dirundung oleh sekitar lingkungan dan sebagainya. Mereka sudah punya antisipasi sehingga kita sama-sama saling menguatkan terakit dengan hal perundungan ini.”. (hamara)