Luthfin Alumni Prodi Peternakan UMM Sukses Farm di Australia
TABLOIDMATAHATI.COM,MALANG– Berkenalan dengan alumni Prodi Peternakan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (FPP UMM) bernama Luthfin Abidah, S.Pt. Mahasiswi asal Ponorogo ini kini sukses melangkahkan karirnya di negeri kangguru Australia.
Luthfin, begitu akrab disapa, bekerja di salah satu peternakan sapi perah di Victoria Australia. Dirinya yang merupakan alumni angkatan 2016 memulai langkah suksesnya di Prodi Peternakan UMM. Berbekal ilmu dan praktik yang mencukupi, menjadikan Lutfin beradaptasi dengan lingkungan kerja di sana.
Sebelum bekerja di luar negeri, semasa Lutfhin masih fresh graduate dirinya bekerja lebih dahulu dengan peternakan sapi perah yang ada di daerah asalnya. Luthfin mengumpulkan perahan susu dari para peternak sekitar untuk dijual ke PT. Nestle.
Namun di awal tahun 2022 jalannya berubah. Berawal diwawancari oleh media koran Australia dan menyebarkan kisahnya ke media sosialnya sendiri membuat Luthfin dikenal banyak orang dan ditawari oleh Peternakan di Australia. Meskipun ada cerita sedih saat itu dimana dirinya harusnya bersama dengan temannya tetapi karena masalah visa tertolak mengharuskan temannya kembali ke Indonesia.
Untuk saat ini Luthfin diamanahi penuh di bidang manajemen peranakan sapi perah yang mengurusi semua perawatan anak sapi perah di farm tempatnya bekerja. Sudah setahun penuh Lutfhin bekerja dan mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Kisah hebatnya tidak terjadi begitu saja. Waktu selama empat tahun kuliah Luthfin benar-benar fokus untuk mencari pengalaman sebanyak mungkin di luar kampus.
“Merasa beruntung sih mengambil studi di Peternakan UMM, karena dosen-dosennya sangat mumpuni, banyak banget professor di jurusan dan orang-orangnya baik banget serta selalu terbuka diskusi dengan mahasiswa,” jelas Luthfin.
Luthfin menceritakan bahwasannya dirinya ketika liburan semester selalu mendaftar magang kelompok bersama-sama dengan rekannya 4-5 orang. Tercatat dirinya pernah magang di Embrio Ternak Cipelang Bogor, Baturaden (Pusat Pengembangbiakan Sapi Perah milik pemerintah satu-satunya di Indonesia) dan Ultra Peternakan Bandung Selatan (UPBS). Selain itu pernah mendapat beasiswa kerjasama Indonesia-Australia setiap setahun sekali untuk mengirimkan 20 mahasiswa magang.
Hal ini membuktikan bahwa dari Prodi Peternakan meski kampus swasta tidak melunturkan niatnya dan berakhir lolos seleksi. “Jurusan selalu mendukung saya, setiap saya bersama teman saya meminta surat pengantar untuk magang beberapa kali selalu dibantu dan diarahkan. Karena kalau ada surat pengantar bisa lebih mudah masuk dan gratis,” ungkap Luthfin.
Terakhir Lutfhin berpesan bahwa kuliah di Prodi Peternakan UMM memiliki prospek peluang kerja yang lebar. Tidak hanya di Indonesia tetapi di luar negeri juga masih banyak yang membutuhkan SDM berkualitas.
Namun perlu diperhatiokan beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah tentang kemauan, tekad, dan modal seperti skill Bahasa Inggris yang bisa mulai dipersiapkan jika ingin mengikuti jalannya disana. (hamara/editor: doni osmon)