Kuatkan Edukasi Energi Terbarukan, Tim Polinema Bangun Fasilitas Wisata Pemandian Sumberingin
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Dalam semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali mengimplementasikan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan membangun infrastruktur edukatif berbasis energi terbarukan di kawasan wisata Pemandian Sumberingin, Desa Wringinsongo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Program ini dijelaskan Ketua Tim PKM Dosen Polinema, Nurhadi, ST, MT, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan hibah pengabdian masyarakat tahun 2025 bertajuk Optimalisasi Fungsi Fasilitas Pembangkit Energi dan Tanaman Hidroponik sebagai Sarana Edukasi bagi Pengunjung Pemandian Sumberingin. Kegiatan ini berasal dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
Bahwa kegiatan ini didesain tidak hanya untuk mendukung pengembangan destinasi wisata, sekaligus untuk memperkuat literasi energi terbarukan dan teknologi hijau di Masyarakat, khususnya pengunjung pemandian Sumberingin.

Menurut Nurhadi, fasilitas pembangkit energi terbarukan berupa PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) dan PLTS (Pembagkit Listrik Tenaga Surya) yang telah terpasang sejak program sebelumnya masih berfungsi baik dan belum termanfaatkan sebagai sarana edukasi bagi pengunjung, menjadi titik awal pengembangan sarana edukatif.
Pada kegiatan pengabdian tahun 2025 ini, kata Nurhadi, tim mengagendakan kegiatan pemasangan papan edukasi PLTMH dan PLTS, pemasangan foto booth sebagai daya tarik pengunjung, pemasangan instalasi hidroponik bertenaga surya sebagai sarana edukasi tanaman hijau, pembuatan booklet edukasi dilengkapi QR code dan pelatihan teknis kepada pengelola pemandian untuk penguatan perawatan fasilitas dan edukasi bagi pengunjung. Beberapa fasilitas seperti foto booth dan papan edukasi telah selesai dipasang pada bulan Agustus 2025.

“Kegiatan ini kami maksudkan agar kawasan wisata Pemandian Sumberingin tidak hanya nyaman secara fasilitas, tapi juga punya nilai edukatif. Kami ingin mengenalkan konsep energi terbarukan dan pertanian hidroponik secara langsung kepada masyarakat maupun wisatawan,” ujar Nurhadi.
Selain fasilitas, Nurhadi mengungkapkan beberapa kegiatan penting lain saat pengabdian seperti pelatihan perawatan fasilitas EBT, instalasi sistem hidroponik lengkap, dan pembuatan booklet edukasi masih dalam proses penyelesaian. Kegiatan tersebut dijadwalkan akan direalisasikan pada tahap selanjutnya, berbarengan dengan proses pendampingan dan penguatan keberlanjutan pada mitra.
Dengan pendekatan teknologi terapan dan pemberdayaan masyarakat, program ini diharapkan mampu menjadi percontohan pengembangan wisata edukatif berbasis energi dan pertanian berkelanjutan. Pengelola pemandian menyambut positif kegiatan pengabdian masyarakat ini karena selain menambah fasilitas dan sarana edukasi wisata di pemandian Sumberingin, juga dapat menambah daya tarik pengunjung.

Sinergi antara teknologi, edukasi, dan pariwisata menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Program PKM Polinema tidak hanya menyasar kebermanfaatan langsung, namun juga berupaya menciptakan dampak jangka panjang bagi pengembangan wisata edukatif berbasis energi hijau.
Sementara itu, Bambang sebagai pengelola pemandian, pemasangan fasilitas foto booth dari Polinema sangat diminati pengunjung, terbukti banyak pengunjung antusias melakukan foto bersama atau membuat konten video di area tersebut. Kami berharap sarana edukasi ini terus berkembang dan dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah atau pengunjung umum. (tim pkm dosen polinema/don)