Kelas Profesional Ruminansia Peternakan UMM Studi Industri UD Handoyo Blitar
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG– Prodi Peternakan Fakultas Pertanian-Peternakan UMM melakukan kunjungan indutri Profesional Kelas Ruminansia (CoE) di UD Handoyo Blitar (6/8). Instruktur Praktikum Industri Peternakan Ruminansia, Ali Mahmud, S.Pt., M.Pt., menyampaikan kunjungan industri bertujuan untuk mendaptkan pengajaran langsung dari expert di bidang peternakan sapi dan menerapkan prinsipnya seperti prinsip BAIK.
Kunjungan industri ke UD Handoyo Blitar diikuti oleh 25 mahasiswa beserta 2 laboran. Disana selain mengamati kondisi peternakan juga mendengarkan pembelajaran berharga dari H. Nuryanto, pemilik UD Handoyo. Menurut pemaparannya, Nuryanto awalnya hanya memelihara dua ekor sapi milik orang lain ketika duduk di bangku SMP. Lambat laun Nuryanto menggeluti bidang peternakan sapi hingga saat ini memiliki 400 ekor sapi dan mengembangkan ke mixing pangan sapi pedaging dan perah.

Sambung Ali, mahasiswa kelas ruminansia diharapkan mampu menjadikan Pak Nuryanto sebagai role model peternak yang sukses. Dalam cerita survival yang diberikan saat mendapat keuntungan dan jatuh dari usaha semoga mampu memberi keteguhan bagi mahasiswa agar tidak pantang menyerah.
Beberapa pesan utama yang disarikan dari Pak Nuryanto adalah menjadi peternak yang BAIK (Barokah, Amanah, Indah, dan Karomah). Barokah berarti memulai niatan dengan yang baik agar mendatangkan hal yang baik juga. Amanah adalah selalu menjalankan tugas sesuai dengan yang diberikan. Indah berarti menikmati segala proses dalam beternak. Terakhir yaitu Karomah atau kehormatan yang akan selalu diingat dari perjuangan yang ditempuh dengan cara yang baik.
“Kunci utamanya adalah bagaimana mencetak sumber pangan yang baik itu diawali dengan niat yang baik untuk memulai beternak yang baik, pengelolaan yang baik, kerjasama yang baik. Kalau tidak ada niatan yang baik maka akan terputus di suatu saat,” sambung Ali.

Menurut Ali, jika banyak orang seperti Pak Nuryanto dengan segala prinsip yang dipegangnya otomatis ketahanan pangan kita semakin kuat. Semakin banyak peternak akan banyak juga sumber pangan yang tersedia dan tidak perlu impor dari luar negeri yang rawan tidak halal. Pada tahun 2024, jelas Ali, pemerintah akan menggalakkan halal, sehingga butuh para peternak dalam mendukung rencana tersebut. Populasi di masa mendatang akan berkembang, seiring dengan itu membutuhkan sumber pangan yang banyak antara lainnya daging sapi dan susu.
“Meningkatkan relasi tanpa pandang bulu, melakukan hal yang terbaik, dan menjadi lebih baik dari sebelumnya apapun yang kita lakukan baik peternak, pekerja atau segala macam. Harus diingat yaitu pesan Pak Nur untuk menjadi peternak baik,” pungkas Instruktur Praktikum Industri Peternakan Ruminansia. (hamara)