Juragan Muda, Kantin KWU SMK Mutu Gondanglegi Siswanya Bisa Kerja-Wirausaha
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG– Hanya ada di SMK SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi atau dikenal SMK Mutu pengelolaan kantin membuat prospek kewirausahaan (KWU) sekaligus menghasilkan cuan bagi siswanya.
Kok bisa? Pengelola Kantin KWU, Akhmad Fajar, S.Pd, menjelaskan sebagai sekolah unggulan nasional membekali siswanya dengan keterampilan kewirausahaan. Keterampilan tersebut ditempa oleh SMK Mutu di kantin kewirausahaan SMK Mutu. Bahwa kantin KWU SMK Mutu diharapkan bisa memberikan kesejahteraan kepada semua pihak.
Sebut Fajar, begitu disapa, pihak-pihak tersebut adalah Guru SMK Mutu, Orang Tua, Alumni, Siswa, dan bahkan masyarakat sekitar. Fajar menerangkan bahwa di Kantin KWU semua bisa menjualkan produk terbaiknya sedangkan bagi siswa bisa menjadi tempat praktik yang sempurna untuk mengimplementasikan aktivitas kewirausahaan. Pengalaman yang sekiranya didapatkan siswa antara lain untuk praktik penjualan produk dan melayani customer.
Kantin KWU merupakan salah satu dari program yang diinisiasi tim guru kewirausahaan SMK Mutu. Program lainnya yang sudah berjalan antara lain seperti pemembuat empat buku KWU (kurikulum, teknis, panduan, dan pelaksanaan kewirasuahaan), Kantor KWU, Expert KWU, dan Delivery KWU. Fajar menambahkan selain mengembangkan semua program juga sedang mempersiapkan pembuatan koperasi KWU dalam waktu dekat.
Ada yang membedakan Kantin KWU di SMK Mutu dengan kantin sekolah lainnya. Apa perbedaan itu? Kantin KWU SMK Mutu memiliki sistem pelayanan kantin oleh siswa piket dan siswa bekerja. Siswa piket, jelas Fajar, adalah mutid yang sudah dijadwalkan oleh guru kewirausahaan sekali dalam sebulan untuk membantu pelayanan jual-beli di kantin. Sedangkan untuk siswa bekerja selain mereka bersekolah juga bekerja dan mendapat gaji dengan sistem shift pagi dan siang. Waktu bekerja juga minimal 3 kali dalam seminggu. Untuk saat ini sudah ada 20 siswa yang menjadi pekerja Kantin KWU. “Jadi tidak mengganggu siswa bersangkutan untuk belajar, mengikuti ektrakurikuler, atau waktu bersama keluarganya di rumah.” Jelas Fajar.
Salah satu murid yang bekerja tersebut bernama Inul Daratista dari kelas XI Tata Boga. Inul bekerja dengan membawa produknya sendiri yaitu Mie Lidi, Basreng, dan Tempura. Kebanggaan tersendiri bagi Inul bisa merasakan bekerja di Kantin KWU karena dapat mempelajari banyak hal. Bahkan selain mendapat gaji dari sekolah juga mendapat laba hasil penjualan produknya sendiri yang dalam sehari bisa mencapai Rp.200.000,00-an.
“Enak sih kak, menambah ilmu seperti manajemen produk dan penjualan. Uangnya juga lumayan untuk tambahan jajan dan ditabung untuk biaya lain seperti sekolah” ungkap siswi yang juga mengikuti kelas entrepeneur ini.
Tambah Fajar, Kantin KWU memiliki beberapa suplier untuk produk yang dijual. Ada produk buatan siswa yang selalu menjadi prioritas kami. Kedua ada dari bapak ibu guru dan wali murid yang menambah penghasilan. Ada juga dari Alumni dan Masyarakat sekitar yang ingin memperluas pemasaran produknya dan bersilaturahim. Syarat untuk bisa menjual produk di Kantin KWU adalah harus melewati seleksi singkat seperti pendataan, membawa tester, cek kelayakan produk.
Fajar selain mengajar Mapel kewirausahaan juga mengajar informatika. Fajar mengembangkan sistem pemesanan di Kantin KWU dengan membuat aplikasi dengan nama serupa. Aplikasi dimodel seperti aplikasi pemesanan online yang banyak digemari sekarang. Dalam fiturnya para siswa bisa melihat nama, gambar, dan harga produk. Setelah memesan siswa juga diberi pilihan apakah produk diantar ke kelas atau diambil sendiri. Pemesanan untuk saat ini hanya dikhususkan pada siswa yang ingin memesan sebelum masuk jam istirahat (pagi).
“Harapan untuk Kantin KWU pertama mudah-mudahan bisa eksis karena manfaatnya besar tidak hanya untuk siswa tapi juga guru dan wali murid atau bahkan alumni untuk mempererat silahturahmi. Selanjutnya semoga nanti tempatnya bisa diperluas lagi sehingga manfaat yang sudah didapat itu bisa semakin besar dan membawa dampak yg lebih besar bagi sekolah” Pungkas Fajar selaku guru kewirausahaan dan pengelola. (hamara)