Dosen UMLA-UNISBA Tingkatkan Kompetensi Guru MI Muhammadiyah 1 Payaman Melalui Pelatihan Multimedia Interaktif Berbasis AR
TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN – Transformasi digital di dunia pendidikan menuntut guru mampu memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pembelajaran yang menarik, kontekstual, dan interaktif. Menjawab tantangan tersebut, tim dosen Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) dan Universitas Islam Balitar (UNISBA) menggelar Pelatihan Pembuatan Multimedia Interaktif Berbasis Augmented Reality (AR): Optimasi Kompetensi Pedagogik Guru sebagai Implementasi Pembelajaran Digital di MI Muhammadiyah 1 Payaman.

Kegiatan ini berlangsung pada 4–6 Agustus 2025 dan merupakan bagian dari Hibah Kompetitif Nasional DPPM Kemdiktisaintek Tahun 2025, berdasarkan kontrak induk dan turunan yang disahkan pada 28 Mei 2025. Tim pengabdian diketuai Ahmad Ipmawan Kharisma, M.Pd (UMLA) dengan anggota A.F. Suryaning Ati MZ, M.Pd (UMLA) dan Arik Cahyani, M.Pd (UNISBA). Program ini mendapat dukungan penuh dari Kepala MI Muhammadiyah 1 Payaman, Bashori, S.Ag, yang memfasilitasi keterlibatan 35 guru dalam seluruh rangkaian kegiatan.
Pelatihan ini bertujuan menjembatani kesenjangan kompetensi digital guru yang selama ini lebih terbiasa menggunakan metode konvensional seperti ceramah atau media cetak sederhana. Melalui program ini, guru diharapkan mampu memahami konsep AR, merancang media pembelajaran berbasis teknologi, serta mengintegrasikannya dalam Modul Ajar Kurikulum Merdeka.

Kegiatan dilaksanakan melalui lima tahapan sistematis: sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta perencanaan keberlanjutan. Tahap sosialisasi diawali dengan audiensi, Focus Group Discussion (FGD), dan penyusunan kontrak kerja sama dengan pihak sekolah. Selanjutnya, guru mengikuti pelatihan teoritis mengenai konsep AR, prinsip desain media interaktif, dan contoh penerapannya dalam pembelajaran tematik.
Pelatihan praktis berlangsung selama dua hari dengan tutorial pembuatan media menggunakan Metaverse Studio, Artivive, dan Canva AR. Guru dilatih membuat media berbasis gambar, video, hingga animasi 3D yang dilengkapi QR code sehingga dapat dipindai siswa melalui smartphone. Hari terakhir diisi simulasi pembelajaran, di mana guru mempraktikkan media buatan mereka di depan peserta lain.
Tahap penerapan teknologi dilakukan dengan mengintegrasikan media AR dalam RPP dan mengimplementasikannya di kelas. Guru memanfaatkan laboratorium komputer, proyektor, dan koneksi internet sekolah untuk mendukung pembelajaran digital. Seluruh proses didokumentasikan dalam bentuk portofolio pembelajaran, termasuk video implementasi dan hasil kerja siswa.

Pendampingan dan evaluasi dilakukan untuk memberikan umpan balik terhadap media yang dikembangkan guru, mengukur hasil pre-test dan post-test kompetensi, serta menilai dampak program terhadap keterlibatan dan motivasi belajar siswa. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan pada keterampilan guru dan respon positif siswa terhadap media pembelajaran berbasis AR.
Sebagai wujud keberlanjutan, tim pengabdi menyerahkan modul pelatihan, video tutorial, dan template desain media ke pihak sekolah, serta memfasilitasi pembentukan Komunitas Belajar Guru (KBG). Ketua tim, Ahmad Ipmawan Kharisma, M.Pd, menyampaikan, “Melalui program ini kami berharap lahir inovasi berkelanjutan di MI Muhammadiyah 1 Payaman, sehingga AR tidak hanya menjadi tren sesaat tetapi menjadi bagian budaya pembelajaran yang mendukung lahirnya generasi digital yang kreatif dan adaptif.” (Ahmad Ipmawan Kharisma, M.Pd)