Alya Mahasiswa Ekonomi Syariah UMM Asal Jakarta Lulus 3,5 Tahun
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Menjadi kebanggaan bagi kedua orang tua dan juga prodinya, lulusan Prodi Ekonomi Syariah (Ekos) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan nama Alya Rufaidah, SE, menjadi lulusan terbaik di Fakultas Agama Islam (FAI) UMM. Disampaikan secara langsung oleh Alya, merasa bersyukur atas pencapaiannya selama kuliah.
“Tentu merasa sangat bersyukur, semoga dengan ini bisa menjadi awal baik bagi saya dan tentunya yang lainnya untuk selalu bersemangat mencapai hasil yang terbaik.” ujar Alya.
Alya menceritakan bagaimana dirinya dinobatkan menjadi lulusan terbaik di periode I Fakultas Agama Islam (FAI) UMM tahun 2024. Alya saat ini lulus dengan IPK hampir sempurna yaitu 39,5. Selain itu Alya juga menempuh masa studinya selama 3,5 tahun saja.
Hal tersebut dapat dilakukannya dengan keinginan yang kuat pastinya. Alya berkomitmen untuk bisa lulus dengan cepat. Ketika penelitian skripsinya buntu Alya mengaku segera meminta bimbingan kepada dosen pendampingnya. Selain itu Alya juga selalu rajin melakukan bimbingan sesuai jadwal yang disepakati.
“Fokus saja pada apa yang sedang dihadapi, jangan mudah menyerah, dan tentunya rajin bimbingan skripsi.” Ujar Alya, mahasiswi Ekos angkatan 2020.
Saat diwawancara, Alya mengatakan kalau dirinya lulus dengan jalur skripsi. Alya menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Kompensasi, Motivasi kerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja karyawan pada Bank Syariah Indonesia (Studi pada bank syariah indonesia kantor cabang pembantu Jakarta klender)”.
Studi penelitiannya tersebut secara garis besar mengenai kinerja manajemen sumber daya manusia (SDM) di perbankan syariah. Alya menerapkan ilmu dan pisau penelitian yang diperolehnya selama di Ekos UMM untuk membedah fenomena tersebut dengan baik.
Sebagai tambahan, Alya juga menyebutkan setelah lulus ini dirinya akan fokus untuk mencari pengalaman kerja. Beberapa perusahaan sudah ada yang diincarnya. Ditambah dirinya juga sedang memperjuangkan studi lanjutnya (S2) dengan beasiswa sebagai alternatif lain. (reporter: hamara)