Bumil Masa Pandemi Seperti Apa Antisipasinya
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG–RSI Aisyiyah Malang menggelar Knowledge Sharing bagi ibu hamil dan menyusui yang disiarkan secara live melalui YouTube pada pagi tadi (2/9/2021). Pembicaranya yakni Dr. dr. Prita Muliarini, Sp.OG(K), MH, spesialis kebidanan dan kandungan menjelaskan materinya yang berjudul Kegawatdaruratan Pada Kehamilan.
Prita mengatakan, kegawatdaruratan pada ibu hamil terbagi menjadi dua yaitu kegawatdaruratan obsetri terkait dengan ilmiah yang dimana kasus obsetri tidak segera ditangani akan berakibat kematian pada ibu dan janinnya. Setelah itu ada kegawatdaruratan neonatal, dengan kata lain kegawatdaruratan pada janin yang masih didalam kandungan sampai bayi lahir.
Bagaimana ruang lingkup ketika ibu hamil mengalami kegawatdaruratan tersebut? Kata dr. Prita dimulai dari stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitif kemudian penanganan kasus gawat darurat RS di ruang tindakan setelah itu penanganan operatif cepat dan tepat dengan meliputi laparotomi dan sektio saesaria kemudian perawatan intensif ibu dan bayi dan yang terakhir pelayanan asuhan ante natal risiko tinggi.
Kata dr. Prita tanda bahaya kehamilan muda dimulai dari pendarahan vagina kemudian anemia juga termasuk karena bisa menyebaban pendarahan setelah itu ada hiperemesis gravidarum atau disebabkan karena muntah berlebihan kemudian nyeri abdomen yang hebat juga menyebabkan pendarahan lewat jalan lahir selain itu demam tinggi seperti malaria dan DBD. Selain itu, sakit kepala hebat pandangan kabur dan bengkak pada wajah dan tangan juga termasuk tanda bahaya kehamilan juga dan yang terakhir adalah gerakan janin yang berkurang.
Untuk resiko tinggi ibu hamil, tandas dr. Prita, ada 11 faktor utama yang pertama usia ibu hamil terlalu muda dibawah 20 dan terlalu tua diatas 35, setelah itu jumlah anak yang sudah dimiliki lebih dari 4, kemudian jarak persalinan terakhir kurang dari 2 tahun atau lebih dari 10 tahun, lalu tinggi badan ibu hamil kurang dari 145cm, setelah itu ibu hamil yang kurus di bawah 33 kg, kemudian bentuk panggul ibu tidak normal, sering terjadi keguguran sebelumnya, sering mengalami kesulitan pada kehamilan sebelumnya, ibu hamil dengan penyakit bawaan seperti darah tinggi asma dan lain lain, kebiasaan ibu seperti merokok alkohol dan obat obatan, dan yang terakhir terkena infeksi virus selama kehamilan. (reporter: irfan wahyu setyawan/editor: doni smon)