Unesco-Expert Industri Akui Showroom CoE Udang-Koi Perikanan UMM
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Keberadaan kelas professional CoE udang dan koi Prodi Akuakultur Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (FPP UMM) menjadi perhatian sejumlah pengusaha dan ahli dari berbagai industri bahkan Unesco ikut turun melihat CoE garapan Prodi Akuakultur UMM ini.
Menurut koordinator showroom kelas professional koi Prodi Akuakultur UMM, Riza Rahman Hakim, S.Pi, M.Sc, sejumlah expert dari berbagai industri perikanan telah mengunjungi showroom yang berada di belakang kampus UMM ini.

Diantaranya Dr. Heny Budi Utari dari PT. CP Prima, Ir. Hari Purnomo, M.ST dari PT. Summa Benur, utusan dari Desa Sebamban Kalsel, Prof. Sujono, Dr. Indra dari UNRI, pengurus Desa Sanankerto Turen Kabupaten Malang, utusan dari Dinas Ketahanan Pangan Pemkab Tuban, dan utusan dari Desa Punten Kota Batu. Sementara daru dunia internasional Unesco Asia Pasific mengirim Prof. Ignasius melihat secara langsung showroom CoE udang-koi.
“Ini merupakan bukti bahwa showroom CoE udang-koi perikanan UMM bukan hanya sekedar untuk memperkuat keilmuan-skill mahasiswa saja, sekaligus menyiapkan sumber daya expert bidang koi-udang menyambut prospek peluang bisnis dua bidang ini yang masih terbuka luas dan menjanjikan,” tandas Riza.

Sementara itu, salah satu expert dari PT CP Prima, Dr. Heny Budi Utari ketika mengunjungi showroom CoE Koi beberapa waktu lalu mengungkapkan rasa bangganya menjadi salah satu mitra dunia industri jurusan perikanan UMM. Sebab jurusan perikanan ini selalu melakukan inovasi serta terobosan baru untuk menyambut dunia kerja dan industri di era global ini.
Contohnya, kata Heny berdirinya showroom kelas professional Koi ini adalah luar biasa. Sebab ada perguruan tinggi yang mampu membuat kelas profesional Koi sekaligus ada showroomnya. Dirinya optimis dari sini akan lahir alumni yang expert bidang per-Koi-an sekaligus menguasai strategi bisnisnya.

Sementara itu, PIC Kelas Profesional Udang, Ganjar Adhy Wirawan Sutarjo, S.Pi, MP, beberapa waktu menyebutkan di kelas ini mahasiswa dibimbing langsung oleh praktisi industri seperti Central Proteina Prima (CP Prima) di Surabaya dan PT Summa Benur, Situbondo. Bahkan saat ini sedang mengembangkan model budidaya udang vaname di air tawar dengan cara aklimatisasi.
“Harapannya mahasiswa perikanan UMM yang berasal dari Sabang hingga Merauke yang tidak hanya berasal dari wilayah pesisir itu bisa mengembangkan budidaya udang vaname air tawar di daerahnya masing-masing yang geografisnya bukan daerah pesisir,” pungkas Ganjar. (rilis: riza/editor: doni osmon)