Tabloid Mata Hati

PUAP PCM Kudu Bedah QS. Al-Baqarah 201 Kunci Sukses Dunia-Akhirat

PUAP PCM Kudu Bedah QS. Al-Baqarah 201 Kunci Sukses Dunia-Akhirat 2

TABLOIDMATAHATI.COM, JOMBANG-Pengajian Umum Ahad Pagi (PUAP)  Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kudu, pada (6/3) menelaah Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 201, tentang bagaimaan sukses hidup di dunia dan akherat. Materi tersebut disampaikan KH. Drs. Abdul Qodir, MA disapa ustadz Abdul Qodir, di depan jama’ah PUAP PCM Kudu yang bertempat di di masjid Al-Ihksan Dusun Glugu, Desa Katemas, Kudu Kabupaten Jombang. Saat memaparkan materi

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

‘”Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”

Jama’ah PUAP PCM Kudu ketika usai mengikuti pengajian langsung ramah tamah.

Dijelaskan ustadz Abdul Qodir akan pengharapan manusia atas kebaikan dan keberkahan hidup baik, rizki, ilmu, amal shaleh serta keselamatan dan dijauhkan dari pedihnya azab neraka. Karena manusia tidak tahu mana amal baik yang diridhoi Allah dan mana saja amalan yang tidak diterimaNya. Manusia di ibaratkan dalam kotak persegi panjang yang memiliki garis awal dan akhir akan tetapi manusia menginginkan garis yang melampaui garis akhir takdirnya, yakni keinginan dan harapan, serta cita.

Tandass ustadz Abdul Qodir asal muballigh Simobito ini,  maka dalam konsep hidup bahagia dunia dan akhirat masih sepeti dalam kitab tafsir Ibnu Katsir manusia berkeinginan ‘min aafiyah’ yakni kesehatan yang paripurna serta tempat tinggalnya dan Zaujatin khasanatin keluarga yang penuh dengan kebaikan seiman dan seagama .

Sekedar diketahui kajian yang dilaksanakan  minggu pertama setiap bulan ini program rutin PCM Kudu sebagai media tolabul ilmi bagi jama’ah masjid Al Ihklas dan jama’ah muhammadiyah pada khususnya. Jama’ah yang hadir antusias dan penuh semangat terbukti penuhnya masjid hingga teras oleh ratusan jama’ah. Para jama’ah mencatat dan khusyuk mendengarkan isi ceramah yang di sampaikan KH Abdul Qodir.   Selain sebagai media dakwah kajian ahad pagi juga sebagai media silaturahmi usai kajian para jama’ah tidak langsung pulang semua menikmati sarapan bersama. Wallohu a’l bisahowab. (rilis: syahroni/editor: doni osmon)

Exit mobile version