TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN – Kwartir Daerah (Kwarda) Hizbul Wathan Lamongam menggelar pelantikan dan rapat kerja pimpinan (Rakerpim) periode 2016-2021 dengan tema, ‘Menumbuhkan Semangat Pemuda Islami, Menuju Proresifitas Kepanduan Berkemajuan’. Terkait tema tersebut Ketua Umum Kwarda HW Lamongan, Yusuf Ismail mengatakan siap mengemban tanggung jawab memajukan Hizbul Wathan lebih berkemajuan.
“Terpenting pada priode ini, kami bersama dari pengurus daerah gerakan kepanduan Hizbul Wathan bertekad melakukan sebuah usaha karena kami menyadari bahwa tekad kami bersama ini mempunyai tanggung jawab bersama,” ujar Ketua Umum Kwarda HW Lamongan, Yusuf Ismail, pada Kamis (29/10/2020) lalu.
Yusuf begitu nama panggilan Yusuf Ismail-mengungkapkan prosesi perkaderan Muhammadiyah yang akan mendatang khususnya Hizbul Wathan, harus berbicara pola pikir Muhammadiyah ke depan berarti harus ada dukungan berupa kebijakan. Kebijakan dimaksud dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan, agar Hizbul Wathan dapat maksimal melakukan pergerakan perjuangan untuk mengkader Muhammadiyah yang akan datang.
Bahkan pengkaderan tersebut dijelaskan Yusuf sudah ada konsepnya. Yakni pertama memsiapkan mental bermuhammadiyah, yang kedua adalah gerakan di Muhammadiyah, yang ketiga adalah pengalaman di tengah masyarakat. Tiga hal ini insyaAllah akan menjadi program Hizbul Wathan Lamongan melalui pengkaderan menyenangkan.
Selain itu, lanjut Yusuf, juga out bond atau kegiatan di luar dan juga di lapangan. Sebab gerakan HW bukan hanya gerakan tepuk dan menyanyi sebab di HW diajarkan mekanisme organisasi, mekanisme dakwah, mekanisme pendidikan, mekanisme loyalitas, dan mekanisme kaderisasi Muhammadiyah dan mental kebangaaan.
Sementara itu, Ketua PDM Lamongan, H. Shodikin M.Pd, mengharapkan dari Hizbul wathan muncul kader-kader Muhammadiyah, nanti akan tumbuh pimpinan-pimpinan masa depan. Mulai dari sekarang periode yang dipimpin ramanda Yusuf Ismail harus di branding yang bagus dari kader HW. Mulai dari tata bicara, berjalan, cara menerima tugas, cara memimpin dan dipimpin, siap menghormati dan dihormati, siap memberi kritik dan harus siap dikritik.
“Satu organisasi yang tertib adalah organisasi satu garis dengan pimpinan, jangan kalau pimpinannya bilang A yang diujung bilang B itu tidak tertib. Yang kemudian pimpinan pusat menyampaikan keputasan yang bawah harus sama,” akunya.
Shodikin melanjutkan, mengapresiasi salah satu kader HW Lamongan bernama Fathurrohim Syuhadi yang sudah menulis buku-buku yang luar biasa buku-buku jejak pandu Hizbul Wathan Lamongan dan anak-anak telah menulis buku-buku saat di launching waktu musyda ke 3 di Karangeneng tahun 2020. Hal ini merupakan tradisi literasi perlu dilanjutkan karena Muhammadiyah bisa maju dan berkembang yaitu karena dengan gerakan literasi untuk membaca. (foto/kontributor: fathan faris saputro/editor: doni osmon)