Tabloid Mata Hati

Di Tangan PMM 3 UMM Jaranan SPGM Bergeliat Tanggap Masyarakat

Di Tangan PMM 3 UMM Jaranan SPGM Bergeliat Tanggap Masyarakat 2

TABLOIDMATAHATI.COM, BLITAR-Pandemi dampaknya dibeberapa sektor pariwisata, didalamnya ada kesenian tradisional sebagai budaya objek wisata. Agar bangkit kembali sektor ini, kelompok 3 Pengabdian Masyarakt Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (PMM 3 UMM) pendampingan pada salah satu kelompok seni tradisonal Desa Koloyaman, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.

Pendampingan bangkitnyta seni tradisional tersebut dikatakan anggota PMM 3 UMM, Zaqina Erin, memberikan edukasi  tentang seni tradisional jaranan ke masyarakat luas agar tetap eksis.

“Melalui proker PMM 3 UMM kami mencoba mengenalkan seni tardisional jaranan dan informasi paguyuban jaranan di Desa Kolomayan untuk menjaga dan melestarikan kesenian daerah. Sehingga masyarakat mengetahui dan kembali mengundang mereka dalam pentas seni dan pariwisata,” ujar Zaqina Erin disapa Zaqi, pada Kamis, 13/8/2020  lalu.

PMM 3 UMM ketika berada di paguyuban Satrio Putro Gendali Mudo (SPGM).

Salah satu caranya? Zaqi mengatakan selain publikasi melalui media digital tentang paguyuban Satrio Putro Gendali Mudo (SPGM) di desa tempatnya mengabdi, juga memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) paket new normal isinya masker, handsanitizer, dan brosur promosi seni jaranan Satrio Putro Gendali Mudo, bahwa setiap tampil menerapkan protap kesehatan.

Ketua Paguyuban Satrio Putro Gendali Mudo, Sugeng Chrisdyantoro, menjelaskan seni Kuda Kepang alias jaranan sudah eksis sejak abad ke 10 hijriah sekitar tahun 1041 atau bersamaan dengan kerajaan Kahuripan  yang  dibagi dua. Yakni  Kerajaan Jenggala (timur) ibu kota Kahuripan dan Kerajaan Panjalu (barat) atau Kediri dengan Ibu kota Dhahapura.

Nah, awal mula berdirinya Paguyuban Satrio Putro Gendali Mudo, Sugeng Chrisdyantoro mengungkapkan dari ajang festival desa setempat. Lalu generasi mudanya mendirikan paguyuban jaranan. Saat ini paguyuban kesenian jaranan ini anggotanya sudah berasal dari luar kota.

Di tempat berbeda, Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Beti Istanti Suwandayani M.Pd mendukung PMM 3 UMM, diharapkan dari kunjungan tersebut dapat melestarikan dan membangkitkan kembali agar generasi muda tidak melupakan peninggalan nenek moyang. (foto/rilis: pmm3umm/editor: doni osmon)

Exit mobile version