Work From Home Guru SMPM 8 Batu, Ciptakan Batik Ngolah Rogo
TABLOIDAMATAHATI.COM, BATU- Satu-satunya sekolah yang mempunyai batik sendiri alias karya guru di sekolah tersebut adalah SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu. Sudah dipastikan hal ini sebab karya tersebut direncanakan ditetapkan sebagai batik seragam sekolah SMPM 8 Kota Batu. Kok bisa? Tentu saja hal ini dijelaskan oleh sang maestro batik yang juga guru SMPM 8 Batu, Akbar Maulana Mahadi S.Pd, kemarin.
Menurut Akbar-nama panggilan Akbar Maulana Mahadi-batik adalah ekspresi jiwa yang tuangkan di media kain atau yang lainya. Motif yang tergambar didalamnya pun seperti hidup penuh cerita, seringkali ketika batik seperti mendengarkan cerita. Halnya batik tulis ”Ngolah Rogo” merupakan judul karya batik tulis dari kata ngolah yang berarti mengolah dan rogo berarti raga atau badan. Sehingga ngolahrogo merupakan segala apapun kegiatan yang menggerakan seluruh bagian tubuh untuk melatih fisik secara jasmani dan rohani.

Didalamnya, tandas Akbar, terdapat motif dari perpaduan cabang-cabang olahraga yang distilasi, sehingga menjadi sebuah motif yang padu dan penuh makna. Batik ini ukuran 200cmX115 cm (2020) di kain katun primisima. Inspirasi membuat batik ngolahraga ini didapat sewaktu Akbar melihat baju yang digunakan oleh kepala sekolah SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu, Windra Rizkyana, M.Pd, dengan motif beberapa rumus matematika yang sesuai dengan latar belakang kependidikan di bidang matematika. Dari sinilah akhirnya Akbar terinspirasi untuk membuat batik yang bermotif unik dari beberapa cabang olahraga. Motif tersebut cabang sepak bola, panahan, voli, basket, renang dan cabang lainnya.
Menariknya, lanjut Akbar, batik ini diciptakan ketika program Work From Home (WFH), juga sebagai bentuk inovasi batik olahraga yang belum pernah ada selama ini. Batik ini mempunyai nilai estetika, sehingga pemakai dan penikmat batik tulis ngolahrogo akan mendapatkan energi positif yang membangun karakter sehat jasmani rohani dan termotivasi untuk giat ngolahrogo atau berolahraga di saat situasi pandemi atau saat keadaan normal.

Proses pembuatan batik ini, kata Akbar, diawali dari mengolah inspirasi menjadi sebuah objek gambar atau desain motif dari cabang olahraga yang kemudian dipindahkan pada kain primisima menggunakan pensil. Tahap selanjutnya adalah proses pencantingan dan pewarnaan jenis remasol. Tahap berikutnya yaitu penguncian warna dengan cairan waterglass agar warna tidak mudah pudar. Sampai pada tahap akhir yaitu tahap pelorodan atau perebusan kain batik untuk menghilangkan malam batik yang menempel pada kain. Selama proses membuat batik ini tidak ada kesulitan. Sehingga pembuatan batik ini cukup singkat sekitar 5-6 hari mulai pembuatan desain hingga finishing.
Rencana kedepan? Akbar yang juga pemilik gallery batik Look and Like ini mengaku batik ngolahrogo ini bisa dijadikan batik khusus majelis pendidikan dasar dan menengah , Lembaga Seni Budaya dan Olahraga serta untuk menjaga keorisinilitas suatu desain motif batik pencipta akan mendaftarkan untuk mendapatkan hak paten. “Kami berkarya seni terus menciptakan desain batik yang inovatif serta menginspirasi. Karena sejak kecil kami belajar menggambar desain dan pernah mendalami ilmu seni dan desain di universitas Negeri Malang jurusan pendidikan seni rupa sehingga bertambah matang keahlian seni batik kami,” ujar guru Seni Budaya di SMPM 8 Batu ini. (foto/kontributor: AMM/editor: doni osmon)