Wisata Rumah Antik Pak Dodik, Eksotik, Unik, Fotogenik
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG–Sepintas rumah di Jalan Pisang Agung No.55 Kota Malang ini tidak jauh berbeda dari rumah pada umumnya di gang tersebut. Namun ketika masuk di teras rumah tersebut barulah diketahui bahwa rumah milik Dodik Mulyadi ini berbeda dari rumah di lingkungan sekitarnya.
Apa bedanya? Dodik Mulyadi populer disapa Dodik memenuhi seluruh rumahnya dengan barang antik. Barang ini didapatkan dengan cara hunting di pasar tradisional khusus barang lawas atau juga membelinya dari berbagai penjual di wilayah Malang raya dan luar kota.
Pokoknya, kata Dodik jika hatinya cocok langsung membelinya sebagai koleksi barang antik nan eksentrik di rumahnya. Itulah sebabnya tidak berlebihan jika kakek berusia 63 tahun ini layak menyandang gelar kolektor barang antik yang saat ini barang koleksinya sudah sulit ditemui.

Kepada wartawan tabloidmatahati, Dodik menceritakan kisah awal menggeluti hobi mengkoleksi barang antik sejak 12 tahun lalu. Mula jatuh cinta ketika dirinya melihat barang-barang lama yang sudah ada sejak era Belanda-Jepang. Mulai saat itu dirinya mengoleksi barang antik.
Barang pertama yang dikoleksinya adalah jam weker putar buatan tahun 1960-an hingga saat ini sudah terkumpul sekitar 230 unit. Sejak saat itu mulai mengumpulkan apa saja yang intinya barang kuno selain jam weker, juga mesijn ketik, koper, sepeda pancal, jam dinding, telepon putar manual, telepon koin, hingga aneka alat minuman seperti teko, dan semisalnya. Total jumlah barang koleksinya mencapai 1.000 unit lebih.

Semua barang koleksi ini, ucap Dodik tertata rapi dan menawan, mulai dari teras rumahnya hingga ruang belakang semua barang diletakkan dengan apik bahkan pencahayaan lampu yang sedemikian rupa memanjakan eksotika mata para tamu yang datang melihatnya.
Bahkan, lanjut Dodik beberapa barang antik koleksinya sebagian besar masih berfungsi seperti awal mula di jamannya. Seperti lampu, radio transistor, handphone, kamera, uang koin, mainan anak, setrika, piringan hitam, dan masih banyak lagi yang semua barang ini mempunyai nilai jual sangat mahal.
Pada ruang belakang disulap sebagai tempat serbaguna yang bisa digunakan untuk berfoto, ngopi, makan, atau diskusi. Semua itu dilakukan dengan menyantap menu yang bisa dinikmati di atas meja dan kursi kayu jenis kamper, jati, meranti hingga kayu bekas kapal nelayan yang dilengkapi hiasan antik mewah.

Darin ribuan barang antik koleksinya, Dodik mengungkapkan koleksi paling lama yang dimiliki adalah koper buatan tahun sekitar 1940-an. Koper tersebut dibuat sebelum republik ini merdeka.
Semua antikan ini, disebutkan Dodik didapat dengan tiga cara. Pertama dirinya hanya berjalan-jalan mengitari Malang seperti di Comboran, ketika melihat ada yang antik maka akan dibelinya. Kedua yaitu dengan saling bertukar informasi di komunitas pecinta barang jadul. Ketiga terakhir yaitu mendapat dari teman-temannya.
Selain mengumpulkan barang antik, Dodik juga aktif dalam komunitas Volkswagen (VW). Dirinya tertarik masuk komunitas VW karena hobi yang ditekuninya. Ada satu unit mobil VW miliknya yang sering digunakan tour bersama komunitasnya.

Kecintaan seorang Dodik terhadap barang kuno dan unik disebabkan saat melihat benda-benda antik dapat membawa rasa dan membuat hatinya pada kenangan masa kecil. Kenangan selalau terlintas ketika dirinya membersihkan barang-barang koleksi tersebut terlintas memori-memori lama yang pernah dialaminya dan itulah yang menjadikan barang koleksinya bernilai.
Selama mengoleksi barang antik, Dodik sempat menjual beberapa koleksi ke Taman Safari Pasuruan. Koleksi yang dijual tersebut seperti jam, TV, dan radio. Pada saat itu sempat merasa senang karena mendapatkan uang, tetapi ada perasaan yang mengganjal ketika dipikir ulang. Berdasarkan pengalaman ini memutuskan tidak menjual barang koleksinya kecuali ada barang yang kembar.

Agar masyarakat bisa menikmati barang antic koleksinya, Dodik saat ini membuka rumahnya bagi masyarakat yang ingin wisata atau menjadikan spot foto. Termasuk ketika ada yang membutuhkan barang untuk dekorasi pesta atau acara tertentu dapat menyewa barang yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau. Kisarannya antara Rp. 500 ribu-Rp. 4 juta tergantung situasi dan permintaan.
Sebagai closingnya, Dodik memberikan tips bagi orang yang memiliki hobi sama dengan dirinya. Pertama ketekunan merawatnya karena tidak semua barang yang ditemukan dalam kondisi bagus dan kedua keuletan dari mengumpulkan barang. (reporter: hamara/editor: doni osmon)