Warga Kemiren Banyuwangi Sejahtera Melalui Wisata, Caranya?
oleh :Anya Peditha Ashwa, mahasiswa Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang
Banyuwangi merupakan kabupaten yang terletak di ujung paling Timur dari Wilayah Propinsi Jawa Timur yang merupakan kabupaten terluas dengan luas wilayah mencapai 5.782,50 km2. Banyuwangi sebagai kabupaten yang terletak di ujung Pulau Jawa sering disebut sebagai kabupaten terpencil yang hanya digunakan sebagai jalur bagi para wisatawan dari Surabaya ke Bali ataupun sebaliknya. Dibalik itu semua, Banyuwangi sebagai kabupaten terbesar di Jawa Timur sebenarnya memiliki keindahan alam yang menakjubkan dan tidak hanya sebagai jalur lewat saja, tetapi keindahan alam, seni dan kebudayaannya mampu menarik wisatawan untuk mengunjungi kota ini.
Salah satu daerah di Banyuwangi yang memilki potensi kesenian dan kebudayaan yang mampu untuk dikembangkan adalah Desa Kemiren. Desa Kemiren adalah salah satu Desa Adat di Banyuwangi yang terletak di Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Desa Kemiren terkenal dengan kebudayaan Osing yang kental, dimana pemerintah menetapkan sebagai cagar budaya dan mengembangkan Desa Wisata Suku Osing. Oleh karena pada tahun 1995 desa kemiren ditetapkan sebagai destinasi wisata yang menjadikannya sebagai Desa wisata. Desa Wisata Kemiren sangat tepat untuk menjadi kawasan wisata Osing karena memiliki banyak potensi keunikan kebudayaan baik kesenian dan tradisi yang menggambarkan masyarakat Osing, selain itu lokasi dari Desa Kemiren sangat strategis untuk dikembangkan karena desa ini merupakan bagian dari rute ke kawasan Wilayah Pengembangan Pariwisata I Utama yaitu Kawasan ijen.
Sebagai desa wisata potensial di Banyuwangi, Desa Kemiren telah banyak menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara. Hal ini ditunjukan dari data kunjungan wisatawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 mengalami kenaikan dengan jumlah 1742,333 orang, dibandingkan pada tahun 2014 yang berkisar 1249,476. Keberhasilan Desa Wisata Kemiren dalam menarik wisatawan untuk berkunjung telah banyak memberi manfaat kepada masyarakat setempat, melalui penciptaan lapangan kerja, kunjungan wisatawan dan kerajinan tangan sebagai sumber devisa, pelestarian tradisi, seni dan budaya sebagai aset pengembangan pariwisata yang telah mampu menjadi generator penggerak perekonomian yang tentu akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Kemiren, Banyuwangi.
Berdasarkan latar belakang di atas apakah program Desa Wisata Kemiren berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kemiren, Banyuwangi yang sesuai dengan tujuan dari pengikutertaan masyarakat setempat dalam pengelolaannya. Oleh karena itu diperlukan partisipasi aktif antara masyarakat setempat, pihak swasta serta pemerintah daerah untuk menjadikan Desa Wisata yang produktif.
Apa definisi dari Desa Wisata Kemiren (Suku Osing Banyuwangi) ? Apa faktor pendukung program Desa Wisata Kemiren sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat ? Bagaimana potensi sumber daya wisata di Desa Wisata Kemiren ? Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat Desa Kemiren dalam program desa wisata ?
Mengetahui definisi dari Desa Wisata Kemiren (Suku Osing Banyuwangi) Mengetahui faktor pendukung program desa sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Mengetahui potesi sumber daya wisata di Desa Wisata Kemiren. Mengetahui bentuk partisipasi masyarakat Desa Kemiren dalam program desa wisata ?
Apa definisi dari Desa Wisata Kemiren (Suku Osing Banyuwangi) ? Program desa wisata merupakan salah satu bentuk program pembangunan wilayah pedesaan yang berkelanjutan dalam bidang pariwisata yang merupakan salah satu pengembangan wisata alternatif dalam dunia kepariwisataan. Pengembangan menjadi desa wisata didasarkan atas potensi dan ciri khas yang dimiliki masing-masing desa, antara lain: flora, fauna, rumah adat, pemandangan alam, iklim, makanan tradisional, kerajinan tangan, seni tradisional, dan sebagainya (Sutiyono, 2007).
Desa Wisata Osing berada di Desa Kemiren , Kecamatan Glagah di Kabupaten Banyuwangi. Posisi Desa Kemiren sangat strategis menuju wisata Kawah Ijen. Desa Kemiren merniliki luas 117.052 2 memanjang hingga 3 km yang di kedua sisinya dibatasi oleh dua sungai, yaitu Gulung dan Sobo yang mengalir dari barat ke arah timur. Penduduk di desa ini merupakan kelompok masyarakat yang memiliki adatistiadat dan budaya khas sebagai satu suku, yang dikenal sebagai suku Osing (Using). Setelah Pemerintah menetapkan sebagai daerah cagar budaya dan mengembangkannya sebagai Desa Wisata Osing, tahun 1995 Bupati
Purnomo Sidik membangun anjungan wisata yang terletak di utara desa. Anjungan ini dikonsep menyajikan miniatur rumah-rumah khas suku Using yang dimana mempertontonkan kesenian budaya warga setempat, dan memamerkan hasil kebudayaannya. Desa Kemiren telah ditetapkan sebagai Desa Osing yang sekaligus dijadikan cagar budaya untuk melestarikan keosingannya oleh Pemerintah Banyuwangi. Area wisata budaya yang terletak di tengah desa itu menegaskan bahwa desa berwajah Osing dan diproyeksikan sebagai cagar budaya Osing. Banyak keistemewaan yang dimiliki oleh desa ini di antaranya penggunakan bahasa yang khas yaitu bahasa Osing. Kekhasan kehidupan dan pemukiman penduduk serta adat-istiadat suku Osing menjadi modal utama pemerintah daerah dalam membangun Desa Wisata
Osing yang sebenarnya adalah wisata budaya, dimana fasilitas-fasilitas rekreasi hanya merupakan tambahan yang dibangun sebagai pelengkap. Apa faktor pendukung program Desa Wisata Kemiren sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat ? Berikut ini beberapa faktor yang memiliki potensi yang berfungsi sebagai kekuatan pendukung program Desa Wisata Kemiren sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat :
Sebagian besar masyarakat Kemiren merupakan penduduk asli Banyuwangi atau suku Osing yang saling memiliki hubungan kekerabatan. Posisisi strategis Desa Kemiren yang menjadi jalur penghubung antara kawasan wisata Kawah Ijen dengan Wisata Pemandian Taman Suruh dan Perkebunan Kalibendo dan letak Kemiren yang hanya 5 km dari pusat kota Banyuwangi. Kekayaan tradisi, seni dan budaya suku Using yang masih bertahan dan menyatu dalam kehidupan masyarakat Kemiren yang disertai dengan partisipasi masyarakat Kemiren yang tinggi terhadap aktifitas tradisi, seni dan budaya Using.
Keterbukaan masyarakat Kemiren terhadap pengunjung atau wisatawan merupakan modal penting dalam pengembangan kepariwisataan. Ketrampilan masyarakat Kemiren dalam pembuatan produk kerajinan berbahan lokal. Keberadaan tokoh-tokoh berpengaruh di Desa Kemiren menjadi faktor penting untuk menggerakkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata. Dukungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk pengembangan wisata yang disertai dengan berkembangnya teknologi informasi sebagai media untuk memasarkan program-program wisata di Kemiren. Lokasi desa Kemiren yang berdekatan dengan wilayah atau desa lain yang mempunyai potensi wisata untuk dikembangkan. Keberadaan Perguruan Tinggi dengan dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat yang berguna sebagai mitra masyarakat dan pemerintah. Dari beberapa faktor pendukung di atas, dengan adanya adat istiadat dan kebudayaan di Desa Kemiren maka masyarakat setempat akan terlibat, pemerintah akan terlibat, dan dengana adanya regenerasi akan menjaga warisan leluhur budaya asset bangsa, adanya kearifan lokal yang terjaga, adanya geliat ekonomi baik langsung maupun tidak langsung. Dengan budaya akan banyak hal yang bisa berdampak langsung dengan masyarakat yang salah satunya akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan. Hal yang paling penting dalam menjaga budaya atau adat desa adalah dengan regenerasi, Dan hal yang paling menggembirakan dari beberapa desa yang mempunyai lokasi wisata di Banyuwangi adalah secara otomatis akan mempromosikan desa wisata atau adat lainnya.
Bagaimana potensi sumber daya wisata di Desa Wisata Kemiren ? Kemiren yang memiliki keanekaragaman daya tarik wisata dengan keunikannya sebagai desa adat Using memiliki potensi pengembangan untuk menarik wisatawan dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian dan keberlanjutan. Daya tarik wisata yang ada di Kemiren secara umum bertumpu pada kekayaan suasana alam pedesaan dan budaya agraris masyarakat Using. Kekayaan budaya tersebut membutuhkan pemilahan dan identifikasi khusus untuk memudahkan pengembangan potensi yang ada pada masing-masing daya tarik wisata tersebut. Berdasarkan jenisnya daya tarik wisata di Kemiren terbagi dalam lima daya tarik wisata utama yang potensial untuk dikembangkan; yaitu seni tradisional, ritual adat, arsitektur tradisional, suasana alam pedesaan dan tradisi budidaya padi, serta anjungan wisata dan kolam renang. Potensi utama Desa Wisata Kemiren adalah tradisi dan budaya Osing yang dipegang teguh dan terus dijalankan dalam berbagai aspek hidup keseharian masyarakatnya. Beragam atraksi seni dan budaya khas suku Osing terdapat di Desa Kemiren. Menariknya, tradisi dan budaya yang ada di desa ini tidak bersifat artifisal dan hanya ditunjukkan sebagai atraksi wisata semata, namun telah mendarah daging dan menyatu dalam gerak hidup masyarakat setempat.
Desa wisata diartikan sebagai konsep wisata terintegrasi di suatu wilayah yang memadukan potensi wisata lokal berupa produk seni, budaya, keindahan alam, akomodasi, dan fasilitas pendukung lainnya. Di Desa Wisata Kemiren, sedikitnya terdapat 32 acara budaya yang diantaranya 18 berupa kesenian. Di antara kekayaan seni budaya itu terdapat tradisi Ndog-ndogan, Penampan, Ider Bumi, Tari Gandrung, Angklung Paglak, dan lain sebagainya. Kekayaan seni-budaya itu berpadu dengan kekhasan lokal lain seperti rumah adat dengan arsitektur khas Osing yang mencerminkan keramahan dan sikap egaliter. Warisan budaya agraris juga kental di mana ada pola bertani tradisonal, seperti penggunaan baling-baling kayu (disebut kiling) untuk mengusir hama yang bisa mengganggu tanaman.
Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat Desa Kemiren dalam program desa wisata ? partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata merupakan hal penting sebagai salah satu faktor pendukung dalam pariwisata berkelanjutan. Berdasarkan potensi sumber daya wisata, lingkungan, sosial dan budaya masyarakatnya, maka konsep ekowisata yang berbasis partisipasi masyarakat adalah konsep pengembangan pariwisata yang tepat untuk desa wisata Kemiren karena konsep yang dikenal juga dengan istilah Community-Based Ecotourism (CBE) ini menurut Muallissin (dalam Untari, 2009: 24) merupakan pariwisata yang menyadari kelangsungan budaya, sosial dan lingkungan.
Peran serta masyarakat Kemiren baik sebagai pelaku maupun penikmat (apresiator dalam tradisi, seni dan budaya sangatlah tinggi. Hal ini bisa dilihat dari tingginya aktifitas seni budaya dan perayaan tradisi dalam masyarakat Kemiren. Dengan tingginya partisipasi masyarakat tersebut membuat pelestarian tradisi, seni dan budaya di Kemiren berjalan dengan sendirinya. Selain itu dengan adanya motivasi ekonomi bagi masyarakat Kemiren terhadap pengembangan wisata berbasis partisipasi masyarakat. Keberadaan Kemiren sebagai desa wisata dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan dari pengikutsertaan masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan wisata yaitu untuk mendorong perkembangan sosial ekonomi dan menyediakan sumber- sumber pendapatan dan manfaat menyeluruh bagi masyarakat lokal.Masyarakat Kemiren juga telah beberapa kali mendapatkan pelatihan yang berhubungan dengan kerajinan untuk menghasilkan produk yang kreatif dan inovatif. Kekayaan sumber daya alam lokal seperti bambu bisa diolah menjadi berbagai kerajinan yang memiliki nilai tambah. Modal bahan baku yang berlimpah dan ketrampilan tersebut sangat baik apabila dibina dan dikelola secara profesional untuk mendukung pariwisata di Kemiren.
Program Desa Wisata Kemiren merupakan salah satu bentuk program pembangunan wilayah pedesaan berkelanjutan dalam bidang pariwisata yang merupakan salah satu pengembangan wisata alternatif dalam dunia kepariwisataan di Banyuwangi. Desa Wisata Kemiren yang memiliki banyak potensi keunikan kebudayaan baik kesenian dan tradisi masyarakat Osing telah berhasil menarik wisatawan untuk berkunjung ke desa ini untuk menikmati keindahan alam dan budaya yang berpadu dengan kekhasan lokalnya yang menyatu dengan kehidupan masyarakat setempat. Keberhasilan Desa Wisata Kemiren dalam menarik wisatawan untuk berkunjung memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, melalui penciptaan lapangan kerja, kunjungan wisatawan sumber devisa, pelestarian tradisi, seni dan budaya sebagai aset pengembangan pariwisata yang telah mampu menjadi generator penggerak perekonomian yang tentu akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Kemiren, Banyuwangi.
Diharapkan partisipasi Pemerintah Daerah Banyuwangi dan masyarakat Desa Kemiren untuk saling bekerja sama dan Aktif dalam perencanaan, pengelolaan dan kegiatan Desa Wisata Kemiren untuk menjadi desa wisata yang produtif. Diperlukan adanya motivasi usaha ekonomi kreatif penunjang pariwisata yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Kemiren
Diperlukan kegiatan-kegiatan terkait pengembangan SDM pariwisata desa untuk mendongkrak potensi adat istiadat Desa Kemiren. Diharapkan Pemerintah Daerah Banyuwangi untuk lebih mempromosikan Desa Wisata Kemiren ke masyarakat umum dikenal dan mampu menjadi ikon Kota Banyuwangi. (*)