Visi UMM Target Nomer Satu Dunia Hingga 2030
TABLOIDMATAHATI.COM, UMM CORNER- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) setelah berhasil menempati urutan pertama The 2021 uniRank: University Ranking of the Top Islamic Universities in the World. Prestasi yang diterima Perguruan Tinggi Muhammadiyah, membuktikan bahwa Muhammadiyah bisa memberi energi positif, menebar kebaikan bagi umat, bangsa, dan dunia.
Wakil Rektor I UMM, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si, menjelaskan kebaikan yang ditebar UMM hingga nomer satu dunia telah diakreditasi organisasi pendidikan tinggi yang sesuai di negara yang bersangkutan, menawarkan setidaknya gelar sarjana empat tahun (sarjana) atau gelar pascasarjana (magister atau doktoral) serta melakukan perkuliahan terutama dalam format pendidikan tradisional, dan yang terakhir tatap muka dan non-jarak jauh.
Prof Syamsul mengatakan, melalui capaian ini menjadi langkah mantap UMM untuk meraih predikat secara internasional sebagai giat mewujudkan visi UMM 2030. “Sekali lagi Alhamdulillah pastinya, tentu ini akan menjadi pemicu serta membawa energi positif bagi civitas akademika UMM untuk terus meningkatkan capaian-capaian internasional. Kami memang telah mematok visi UMM pada 2030, ingin UMM mendapatkan international recognition, pengakuan internasional dari berbagai lembaga pemeringkat, baik sertifikasi maupun akreditasi,” ujarnya.
Prof Syamsul menjelaskan, saat ini UMM lewat beberapa program studi (Prodi) di UMM yang telah meraih sertifikasi dan akreditasi internasional, diantaranya prodi manajemen, peternakan, pendidikan biologi (sertifikasi Asean University Network Quality Assurance) dan teknik industri (akreditasi Indonesian Accreditation Board for Engineering Education). Sementara itu, Prodi lainnya juga dalam proses internasionalisasi.
“Yang pasti akan banyak Prodi yang terakreditasi secara internasional. Ini sebagai tanda kalau kita akan terekognisi, sehingga dosen-dosen dengan mudah bisa berjejaring dan para alumni bisa diakui di level nasional, ASEAN, maupun internasional,” tandasnya. (reporter: irfan wahyu setyawan/editor: doni osmon)