Usai Dilantik Ketum IMM Al Fath, Minta Badan Harian Taat Ikrar
TABLOIDMATAHATI.COM, PONOROGO – Rina Puji Lestari, akhirnya dilantik sebagai Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Al-Fath IAIN Ponorogo periode 2020/2021. Setelah sebelumnya pada tanggal 22 agustus 2020 lalu diadakan Musyawarah Komisariat (Musykom) Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Al-Fath yang Ke-I. Immawati asal Ngebel, Ponorogo ini mengantikan Imam Ma’sum, yaitu ketua umum Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Al-Fath IAIN Ponorogo periode 2019-2020.
Usai terpilih, Rina menyatakan saat dihubungi wartawan tabloid matahati dalam periode kepemimpinannya, dirinya bakal mengajak seluruh anggota komisariat untuk saling bersinergi dalam gerakan dakwah guna membangun Ikatan yang progresif dan mencerahkan.
Rina lantas mengutib statement Benjamin Franklin, ketika seseorang tidak lagi melakukan perubahan, maka hidupnya bisa dikatakan telah selesai atau mati. ”Kalau mengaca dari hal itu, sebagai kader, maka kita harus selalu melakukan perubahan. Harus progresif serta mencerahkan seperti lambang Muhammadiyah itu sendiri,” kata Rina saat menyampaikan sambutannya pada pelantikan Badan Pengurus Harian PK IMM Al-Fath IAIN Ponorogo di gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo, Ahad (4/10).
Rina berharap seluruh formatur yang terbentuk dapat menjaga komitmen dalam ikatan. Tidak hanya mengucapkan ikrar hanya sebagai simbolis pelantikan saja, namun harus dapat dipertanggungjawabkan kepada ikatan dan Allah SWT. “Saya harapkan kepada masing-masing Badan Pengurus Harian yang terbentuk dapat bekerjasama memperkuat struktural. Semoga IMM Al-Fath ini bisa lebih kuat, lebih maju, dan progresif serta mencerahkan bagi umat,” tandasnya.
Di tempat yang sama mantan Ketua Umum Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Al-Fath periode 2019-2020, Imam Ma’sum, juga mengutip pernyataan Buya Syafii Maarif bahwa persyarikatan Muhammadiyah bukanlah organisasi politik, melainkan organisasi yang berorientasikan dakwah.

Seperti kata Buya Syafii, lanjut Imam, mengasumsikan bahwa gerakan dakwah itu sifatnya merangkul. Sedangkan, gerakan politik itu sifanya memukul, yakni hanya menguntungkan satu pihak saja. “Itu sebabnya harus ada lokal wisdom terhadap perbedaan visi dan sinergi dengan gerakan yang selama ini muncul, sehingga pemikiran harus diakomodir untuk menghilangkan kesenjangan pola pikir,” akunya.
Imam Ma’sum mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran PK IMM Al-Fath 2019-2020 dan seluruh elemen yang berjuang bersama membangun IMM. “Semoga IMMawati Rina selalu diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam mengemban amanah yang diberikan kepadanya,” doanya. (foto/kontributor: fathan faris saputro/editor: doni osmon)