Usai Bansos Cair, Sutiaji-Aptisi Rembug Lagi
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Pencairan dana bantuan sosial (bansos) yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu (17/7), langsung ditindaklanjuti oleh Walikota Malang Sutiaji dengan menggelar pertemuan bersama APTISI (Asosiasi Perguruan tinggi Swasta Indonesia) Malang.
Dalam pertemuan tersebut ada yang menarik perhatian Ketua APTISI Malang, Prof. Dyah Sawitri, menyatakan dari 17 PTS penerima bansos namun yang datang jumlahnya lebih dari itu. Mereka sempat mempertanyakan tentang kenapa hanya 17 lembaga yang mendapatkan bansos.
Dikatakan, Dyah-nama panggilan Dyah Sawitri- bahwa anggota APTISI sudah ada grup WA perihal bantuan ini telah disampaikan tentang dana bansos Pemkot Malang dalam grub WA. Namun sampai akhir tenggat waktu, hanya 17 PTS yang mengajukan proposal lewat APTISI ke Pemkot Malang.
Selain sosialisasi via grub WA, lanjut Dyah, pihaknya juga melakukan japri pada satu per satu rektor PTS. Isi japrinya hampir sama dengan yang ada di grub WA menjelaskan untuk mendapatkan bansos harus mengajukan proposal. Itu sebabnya bansos hanya diberikan kepada yang memenuhi syarat saja.
Selain proposal, kata Dyah, penerima melengkapi syarat lain seperti syarat-syarat penerima hibah, KTP, KTM (Kartu Tanda Mahasiswa), dan syarat surat keterangan tidak pulang kampung. Sebab bansosnya untuk mahasiswa rantau yang bertahan di Kota Malang. (foto/rilis: humas pemkot malang/editor: doni osmon)