UMM Rangking Empat Pendanaan Pengabdian Terbanyak Kemenristek BRIN
TABLOIDMATAHATI.COM, UMM CORNER– Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus aktif melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hasilnya UMM menempati posisi keempat dari sepuluh perguruan tinggi nasional pendanaan proposal pengabdian terbanyak se-Indonesia.
“Alhamdulillah, kami mendapatkan prestasi kembali, semoga ini menambah semangat untuk mengabdi dan meneliti sebagai bagian dari tri dharma perguruan tinggi,” ujar Kepala Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) UMM, Prof. Dr. Yus Mochamad Cholily, M.Si, kemarin (23/2/2021).
Dijelaskan Prof Yus-nama panggilan Yus Mochamad Cholily-rangking ini dirilis oleh Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (Kemenristek/BRIN) pada Selasa (23/02). Kemenristek/BRIN telah menggelontorkan Rp 54,8 miliar untuk mendanai riset pengabdian masyarakat perguruan tinggi pada tahun anggaran 2021. UMM Berada di urutan ke 4 setelah Universitas Bosowa, Universitas Udayana dan Universitas Tadulako, UMM mendapatkan pendanaan sebesar Rp. 977.900.000.
“Prestasi ini merupakan capaian yang luar biasa di situasi pandemi. Kemenristek/BRIN mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi kuota pendanaan proposal pengabdian masyarakat. Namun UMM berhasil mendapat kepercayaan dan menempati posisi keempat pendanaan terbanyak. Hal ini merupakan suatu kebanggaan,” kata dosen FKIP tersebut.
Prof Yus berkata selain menempati posisi keempat pendanaan terbanyak, salah satu program pengabdian masyarakat milik UMM juga masuk ke daftar pengabdian masyarakat unggulan versi Kemenristek/BRIN. “Salah satu dari program pengabdian masyarakat UMM masuk ke daftar lima pengabdian masyarakat unggulan Kemenristek/BRIN. Pengabdian tersebut berfokus pada pengembangan budidaya ikan berbasis penerapan media solar cell,” kata Yus.
Prof Yus menyampaikan bahwa DPPM UMM tidak berhenti untuk terus berinovasi dan melakukan perbaikan kualitas. Pihaknya akan lebih masif lagi dalam mendampingi proposal-proposal pengabdian masyarakat.
“Pada bulan Maret, kami akan melakukan roadshow ke fakultas-fakultas dalam rangka sosialisasi syarat-syarat proposal dari Kemenristek/BRIN serta membahas topik-topik apa saja yang bisa dilakukan pada masa pandemi. Selain itu juga akan dilakukan pendampingan terhadap proposal yang telah dibuat oleh dosen-dosen. Kami juga menghadirkan enam reviewers nasional untuk meninjau kualitas proposal,” tandas dosen kelahiran Jombang tersebut.
Upaya ini Prof Yus berharap, semakin banyak proposal hasil penelitian dari para dosen yang bisa diajukan ke pendanaan eksternal dengan kualitas yang lebih baik. Terlebih lagi, pengabdian ini didukung oleh tim ahli yang solid dari dari seluruh fakultas, mulai dari keteknikan, pertanian, peternakan perikanan, pendidikan, sosial dan tim ahli yang lain. (foto/rilis: humas umm/editor: doni osmon)