Tri Bina PAM Bareng Kota Malang Manajemen Modern Panti Asuhan
TABLOIDMATAHATI.COM, KLOJEN- Manajemen Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Bareng, Kota Malang mengacu kepada Tri Bina. Hal ini disampaikan Ketua PAM Bareng Kota Malang, Drs. Dasuki, MM, disebut Tri Bina karena fokus pada tiga pembinaan pokok.
Pertama, kata Dasuki bagimana mengembangkan panti asuhan berbasis pesantren, sehingga panti asuhan mulai tradisi atau value berbasis pesantren. Artinya aktifitas anak panti asuhan mulai bangun tidur hingga tidur lagi diadaptasi melalui budaya pesantren. Misalnya qiyamul lail, bersih lingkungan, doa dzikir pagi petang, tahfidz, serta pembiasaan kehidupan pesantren.

Selain hal di atas, lanjut Dasuki, pembinaan karakter juga menjadi prioritas atas dasar adab anak terhadap guru begitu juga sebaliknya. Tawaduk, unggah0ungguh, saling sapa, kuliah umum (sorogan) dimana kyai menyampaikan materi santri mengikuti kegiatan yang disampaikan.
Berikutnya kedua, Dasuki juga menggembangkan keuangan panti secara transparan dan akuntabel. Sebab panti asuhan tidak hanya mengatur apa yang didapat ataupun diterima tetapi juga bergerak di dalam hal penghimpunan dana. Apakah online dan offline. Sehingga para donatur dimudahkan melalui aplikasi online untuk donasi. Bukan itu saja, panti asuhan juga membuka rekening sebanyak mungkin juga memudahkan para donatur untuk donasi melalui bank yang dipercayanya ke panti asuhan.

Pembinaan ketiga, tandas Dasuki pengembangan ekonomi kreatif berbasis life skill semkain meluas dan berkembang. Jika awal mula hanya ada satu produk JaheMu saja sekarang sudah berkembang menjadi beberapa produk. Mulai maduMu hingga temulawakmu, budidaya lele, budidaya burung, agroponik, suara muhammadiyah, dan sejenisnya.
“Semoga tri bina ini dapat mengembangkan panti asuhan lebih baik terutama dari aspek manajemen pelkasaan pengelolaan maupun implementasinya dalam kegiatan sehari-hari,” aku mantan kepala Sekolah SMP Negeri 8 Kota Malang ini. (foto/editor: doni osmon)