Temukan Bakat Kecerdasan Anak, TK ABA 24 Lakukan Tes Finger Print Pada Siswanya
GADING KASRI-Baru saja melakukan akreditasi, pengurus TK ABA 24 Kota Malang, tidak langsung bersantai memajukan sekolahnya. TK ABA 24 di bawah komando Kepala Sekolah Indah Lestari, SPd, ini mengadakan tes finger print. “Ini sebenarnya agenda tahunan. Sebab tes finger print ini banyak manfaatnya untuk mengetahui bakat dari anak di usia emas,” ujar Indah Lestari.
Menurut Indah-nama panggilan Indah Lestari- tes finger print ini selain mampu melihat hasil bakat juga kecerdasan siswa. Dari hasil finger print tersebut orang tua bisa mengetahui bagaimana caranya mendidik anak dalam segala hal. Mulai pendidikan (belajar) hingga beradaptasi dengan lingkungan. Sehingga orang tua bisa mengarahkan anaknya sesuai hasil finger print bakat dan kecerdasannya di bidang apa.

“Bagi sekolah juga demikian, guru dapat mengarahkan siswanya sesuai bidang masing-masing. Sehingga sekolah menjadi berkualitas bisa diharapkan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menitipkan anaknya bersekolah di TK ABA 24 ini,” tandasnya.
Sementara itu, perwakilan Finger Print Motivation, Surabaya, Wawan Ugandi, S.TI, menjelaskan tes finger print ini adalah media untuk mengenalkan wali siswa analisa finger print. Dari analisa finger print ini akan mengubah pola asuh wali siswa terhadap anaknya.
Pola asuh dimaksud Wawan-panggilan Wawan Ugandi-bidang pendidikan, bakat ganda, dan kelebihan. Sehingga orang tua tidak hanya mengetahui kekurangan anaknya. Finger print ini hasilnya sangat akurat sekitar 90 persen.

Metode finger print ini ditegaskan Wawan, bukan media untuk meramal masa depan. Melainkan tekhnologi berdasarkan riset. Buktinya sisdik jari masing-masing manusia berbeda serta digunakan untuk bermacam kepentingan, seperti E-KTP dan sebagainya. Nah, metode finger print ini semacam itu.
Caranya? Wawan menyebutkan dengan tes sidik jari siswa melalui scan. Lalu hasil scan ini dikirimkan ke kantor pusat di Surabaya, untuk dianalisa dan muncul hasilnya sekitar 2 minggu sejak tes dilaksanakan, sebab analisa selain manual dan butuh kecermatan. Setelah dianalisa hasil tersebut dibukukan dan dikonsultasikan kepada tim psikolog.
Sasaran usia emas? Wawan menyebutkan sidik jari adalah potret diri anak sejak lahir sehingga hasilnya tidak akan berubah alias permanen sepanjang hidupnya. Inilah yang membedakan antara tes finger print dengan tes IQ. Jika tes IQ dilakukan sekarang setahun kemudian hasilnya sudah berubah. Tes finger pint ini sekali untuk seumur hidup.
Dari tes finger print ini, lanjut Wawan, orang tua siswa bisa mengetahui Sembilan bakat kecerdasaran anaknya. Dari Sembilan bakat ini, diambil empat bakat yang menonjol. Seperti matematis, seni, alam, spiritual. Berdasarkan hal ini, orang tua siswa mudah mengarahkan anaknya untuk meraih masa depan tanpa harus binggung pembekalan bakatnya, karena sudah diketahui sebelumnya. (doni osmon)