Tapak Suci Kartamulia Mulai Perdalam Jurus Merpati
TABLOIDMATAHATI.COM, SUMSEL-Salah satu jurus andalan Tapak Suci adalah jurus Merpati. Jurus yang diciptakan oleh Pendekar Besar Ismail Navianto, SH, MH, ini mempunyai keunikan sendiri dalam gerakan. Nah keunikan gerakan ini sekarang diajarkan di Tapak Suci Cabang Kartamulia, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten OKU, Propinsi Sumatera Selatan.
“Sebagai jurus dasar di perguruan Tapak Suci, merpati mempunyai perbedaan dari jurus dasar lainnya. Ada bermacam perpaduan jurus yang menyerupai seni bela diri lain,” ujar Ketua Cabang Tapak Suci Kartamulia, Jarman M Amin, kemarin.

Menurut Jarman-nama panggilan Jarman M Amin- jurus merpati yang diajarkan ini meliputi prinsip gerakan jurus merpati yang cenderung menghindar, meminimalisirkan benturan pada serangan lawan namun memiliki serangan yang sangat mematikan. Sesuai dengan filosofi dari karakter hewan merpati yaitu yang terkenal dengan istilah jinak jinak merpati. Ketika latihan jurus merpati cocok untuk pesilat perempuan. Itu sebabnya anggota Tapak Suci Kartamulia yang perempuan diminta fokus latihan jurus ini. Tentunya tanpa mengesampingkan jurus dasar yang lain.
Prinsip serangan pada jurus merpati ini, dikatakan Jarman adalah menggunakan kecepatan dan ketepatan sasaran. Karena rahasia kekuatan serangan nya adalah dengan serangan yang cepat maka tenaga yang ditimbulkan juga sangat kuat. Seperti jurus merpati mengibas sayap.

“Untuk menjatuhkan lawan kita tidak perlu latihan khusus untuk melatih kekuatan alat penyasar kita. Tapi yang perlu dilatih adalah ketepatan sasaran kita. Merpati mengibas sayap menggunakan Pangkal telapak tangan. Jika kita menyerang lawan tepat mengenai rahang maka lawan sebesar apapun pasti roboh tak sadarkan diri,” akunya.
Keunikan jurus merpati, tandas Jarman, dengan jurus Tapak Suci lainnya adalah jurus merpati sangat diprioritaskan suatu kelincahan gerak dan kecepatan serangan. Berbeda dengan jurus yang lainnya hampir semua mempunyai karakter untuk maju terus menerjang lawan sehingga banyak terjadi benturan dengan serangan lawan. (foto: JAM/editor: doni osmon)