Tak Punya Smart Phone Ujian PAT, Guru Mamumtaza Tes Arabic Program-SII di Rumah Siswa
PERGURUAN TLOGOMAS-Suatu Madrasah dikatakan unggul ketika mampu meningkatkan atau menjaga kompetensi siswanya. Salah satu madrasah yang terus melakukan hal tersebut adalah MA Muhammadiyah 1 Kota Malang disingkat Mamumtaza, selama libur tanggap darurat covid terus memantau kompetensi program unggulan siswanya melalui daring.
“Kami mempunyai program unggulan kompetensi yang harus dipantau perkembangan aplikasinya pada siswa, itu sebabnya bagi guru bersangkutan terus berkomunikasi daring dengan siswa agar program unggulan ini tetap unggul,” ujar Kasek Mamumtaza, S.Pd, kemarin.
Program unggulan tersebut? Muzainah menyebutkan Arabic Program (AP) dan Studi Islam Intensif (SII). Kedua program ini merupakan unggulan Mamumtaza. Arabic program dan SII adalah program unggulan dengan kurikulum sendiri di luar Bahasa Arab yang sesuai kurikulum kementerian agama. Bahkan untuk tersu meningkatkan kompetensinya siswa Bahasa Arab dan Studi Islam Intensif, guru yang program tersebut melakukan tes secara daring dan datang ke rumah (offline) pada Senin-Selasa (12-13/5) lalu.
Muzainah mengakatan bahwa program unggulan yaitu Arabic Program harus memiliki “nilai jual” kepada masyarakat. Artinya harus memiliki daya tarik dan menunjukkan ciri khas madrasah sebagai sekolah berbasis ke-islaman dan menjadikan Arabic Program sebagai bahasa percakapan kedua sesudah Bahasa Inggris.
Oleh karena itu, tandas Muzainah, target untuk bisa mempertahankan prestasi tingkat nasional sebagai madrasah yang juara dalam bidang Arabic Program harus terus ditingkatkan dengan berbagai cara. Begitu juga dengan program unggulan Studi Islam Intensif (SII) lebih menekankan penguasaan siswa dalam hafalan Al Qur’an, hadits dan doa-doa.
Sementara Waka Kurikulum Nadia Afidati, M.Pd, menambahkan bahwa ketika Penilaian Akhir Tahun (PAT), kedua program tersebut dilakukan secara online bagi siswa yang memiliki fasilitas smartphone atau laptop. Sementara siswa yang tidak memiliki smartphone/laptop maka guru datang langsung ke rumah untuk mengujinya.
Nadia Afidati mengatakan guru datang ke rumah dengan tujuan dan harapan siswa tetap dapat mengikuti uji kompetensi meskipun dengan keterbatasan fasilitas dan meringankan siswa untuk tidak ke luar rumah sesuai himbauan pemerintah dalam pandemi covid19. (foto/kontributor: slamet riadi/editor: doni osmon)