Sumpah Pemuda SMAMSA Tampilkan Siswa Pejuang Prestasi
TABLOIDMATAHATI.COM, KLOJEN-Jika di lembaga lain peringatan Sumpah Pemuda dilakukan dengan hormat bendera atau upacara, namun berbeda di SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang disingkat SMAMSA melalui virtual. Bedanya? Muhammad Rizal, S.Pd, sebagai pelaksana acara menyebutkan khusus di SMAMSA peringatan Sumpah Pemuda yang jatuh hari ini dengan menampilkan para juara, pejuang prestasi para siswa SMAMSA dalam tajuk Gebyar Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda, diisi lomba siniar yang diumumkan secara virtual.
“Sekolah kami adalah sekolah kreatif, itu sebabnya siswa didorong untuk cerdas dan inovatif dalam ide-ide program. Muncullah kreasi acara untuk para juara,” ujar Muhammad Rizal disapa Rizal, kemarin.

Rizal lantas menjelaskan bahwa kreatifitas ini dengan pembacaan ikrar sumpah pemuda, liputan acara bulan bahasa serta pengumuman pemenang lomba siniar. Yaitu siaran dengan format digital yang kemudian diunduh ke internet dalam bentuk audio maupun video.
Pemenangnya lomba dikatakan Rizal, juara siniar cerpen adalah Diah Ayudhya Rasa karya Putu Wijaya: 143 dari kelas (X MIPA), Prilla Ayu Putri Gendong karya Raditya Dika: 142 (kelas XI MIPA) dan Arin Setiyo Wati Keadilan karya Putu Wijaya: 136 (kelas X IPS).

Pengumuman juara selanjutnya dibacakan oleh Rika, M.Pd, tentang siniar ulasan buku fiksi atau nonfiksi diraih Syarifah Aliyah, Tegar Deyustian, dan Kautsar Kurniawan- Pengabdi Netijen: 173 (juara pertama kelas dari XII MIPA), Indah Kumalasari, Raulia Tenriwali, dan Nandini Basyita Mulawarman, Seni Membuat Hidup Jadi Lebih Ringan: 165 (juara dua dari kelas XII IPS) dan Agustina, Putri Anugerah, Maulidya Annisa, Dinda Putri- Dear Nathan: 160 (juara tiga dari kelas XII IPS).
Juara berikutnya, kata Rika, juara siniar favorit hasil vote semua siswa siniar ulasan buku nonfiksi XII MIPA, Syarifah Aliyah, Tegar Deyustian, dan Kautsar Kurniawan. Vote juara siniar favorit dilakukan dengan menggunakan quick poll.
“Kami berharap dengan cara memperingati sumpah pemuda seperti ini, dapat muncul generasi pejuang prestasi meraih juara untuk melawan kemalasan belajar. Selain itu kami juga lebih mudah mencari bibit siswa berbakat sejak awal,” pungkas Rika. (foto/rilis: maya marisa/editor: doni osmon)