Sukses Gandeng Dua Perusahaan Jepang Direktorat SMK Support Program Kuliah-Kerja Internasional SMK Muhisa
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Direktorat SMK Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Tri Haryani, memberikan dukungan penuh kepada SMK Muhammadiyah 1 Malang atau populer disebut SMK Muhisa pusat keunggulan bidang kerja sama luar negeri. Dukungan tersebut diberikan setelah mengetahui bagaimana mekanisme kerja sama SMK Muhisa dengan perusahaan Jepang yang juga hadir dalam acara yaitu PT Alice International Colage (AIC) dan Shakai Iryo Hojin Ryounkai Grup.
Tri Haryani mengaku sebuah kebetulan, dikarenakan saat ini bidangnya juga sedang menggodok draft program baru tentang magang internasional yang dimana saat siswa kembali ke Indonesia bisa bekerja sama dengan politeknik setempat untuk direkognisi dan diakui kualifikasinya.
“Saat ini masih draft, ketika sampai di luar negeri bekerja sama dengan politeknik di Indonesia, magangnya direkognisi, menyelesaikan kuliah dan kualifikasinya meningkat,” ujar Tri Haryani.
Sedangkan di tahun ini, sambung kembali Tri Haryani, ada bantuan dari Kementrian Pendidikan untuk Dorektorat SMK yaitu sertifikasi bahasa asing selain Bahasa Inggris. Trihandayani menjelaskan bahwa beberapa waktu yang lalu (6/9) program berjalan dan melihat ada bahasa yang paling diminati yaitu Jepang, Jerman, Perancis, Arab, dan Korea. Nantinya itu akan dibantu dalam pendanaannya.
“Tujuan kita adalah membantu sekolah yang mempunyai program magang luar negeri, kita bantu perisapannya adalah sertifikasi bahasa asingnya. Kita bantu pendanaannya. Tidak dipungkiri bahwa jepang adalah yang paling tinggi menerima,” imbuh Tri Haryani.
Tri Haryani juga mengaku sudah bekerjasama dengan Japan Foundation untuk melihat data pekerjaan apa yang paling dibutuhkan di Jepang. Salah satunya dari data yang diberikan adalah bidang care giver. Saat ini timnya sedang melihat apakah ada potensi lain untuk bidang-bidang yang terbuka di luar negeri.
“Selamat Pak Arif untuk programnya, mudah-mudahan ini menjadi sampel untuk kami juga di Kementrian sebagai salah satu apakah bisa dijadaikan program secara nasional karena terbukti berhasil. Saya sudah melakukan audiensi dengan beberapa sekolah lainnya yang sudah bekerja sama. Terima kasih juga kepada Alice, mudah-mudahan program ini kedepan berhasil dan meluas ke provinsi lainnya,” tutup Tri Haryani.
Dalam sesi pertemuan tersebut juga disampaikan pertanyaan dari tamu undangan yang hadir. Menanyakan tentang kompetensi yang dibutuhkan yaitu Bahasa Jepang apakah bisa dikelola di sekolah masing-masing dikarenak terkendala jarak yang membutuhkan biaya akomodasi. Kepsek SMK Muhisa, Drs. Arif Efendi, menjawab bahwa bisa diatasi dengan memanfaatkan peluang yang ada, dengan tinggal di SMK Muhisa dan belajar lebih mandiri agar lebih siap di Jepang. (hamara)