SMK Muhisa Hadiahi Trainer Solar Cell-Robot Soccer Siswa Malaysia
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Penutupan program pertukaran pelajar antara Kolej Vokasi Seri Manjung Perak (KV SMP) Malaysia dengan SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang menjadi momentum bersejarah kedua sekolah.
Sebagai tanda histori tersebut, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang, Drs. Arif Efendi, memberikan hadiah kepada KV SMP Malaysia berupa seperangkat trainer solar cell atau powerbank tenaga surya dan robot mini soccer hasil karya siswa KV SMP Malaysia selama belajar di SMK Muhisa-SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang-.
Penyerahan trainer cell dan robot mini soccer tersebut dilakukan tadi pagi (25/8) dari Arif Efendi mewakili SMK Muhisa kepada Shahabbudin Bin Hasan sebagai kepala rombongan Kolej Vokasi Seri Manjung Perak (KV SMP) Malaysia.

Saat sambutan penutupan program pelajar ini, Arif Efendi menjelaskan bahwa waktu 20 hari selama di SMK Muhisa memang belum cukup untuk mempelajari secara total energi terbarukan tenaga surya yang dimiliki sekolahnya. Namun kekurangan itu dapat dilengkapi dengan kunjungan industri ke PT AMI sebagai mitra dunia industri SMK Muhisa dalam energi terbarukan tenaga surya.
Nah, kata Arif Efendi berpesan kepada siswa vokasi Malaysia, selama berada di SMK Muhisa apa yang sudah dipelajari tentang energi surya ini dapat dibagikan pengalamannya sekaligus ilmunya ke siswa vokasi di Malaysia.
Meskipun program student exchange ini sudah berakhir, lanjut Arif Efendi, bukan berarti berakhir semuanya. Sebab hubungan silaturahim dan komunikasi akan terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.

Bahkan SMK Muhisa, tandas Arif Efendi sudah mempersiapkan siswa dan guru pendampingnya untuk menindaklanjuti program ini dengan berkunjung ke Malaysia. Kunjungan tersebut direncanakan pada tahun depan.
Menariknya, Arif Efendi menyebutkan bahwa saat ini sekolahnya proses pemesanan alat energi tenaga surya yang terbaru namun masih belum datang. Itu sebabnya inovasi yang dilakukan SMK Muhisa ini sangat menarik sebagai materi student exchange tahun-tahun mendatang bagi vokasi Malaysia.

Itu sebabnya, Arif Efendi siap menerima kembali pertukaran pelajar tahap berikutnya selain untuk mempelajari energi terbarukan versi baru di SMK Muhisa sekaligus melihat secara langsung energi PLTA Paiton di Probolinggo yang menggunakan batu bara.
Tujuannya agar mengetahui bahwa energi batu bara yang sekarang ada diperkirakan tahun 2030 nanti akan habis. Nah siswa SMK Muhisa sudah disiapkan untuk menangani energi tenaga surya saat krisis listrik di Indonesia nanti.
Sebagai penutup, Arif Efendi memotivasi siswa vokasi Malaysia yang sudah mengetahui kiprah SMK Muhisa dengan PT Alice Jepang ketika tes siswa SMK Muhisa program kuliah-kerja di negara sakura. Bahwa bulan Oktober dan April 2023 nanti berangkat kuliah-kerja di sana. (doni osmon)