Siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng Aceh Bantu Dhuafa Halimah
TABLOIDMATAHATI.COM, ACEH-Mengawali hari Jumat 15/10/2021, siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng bergegas menuju rumah salah satu warga di Desa Alue Rambot Kecamatan Lembah Sabil Kabupaten Aceh Barat Daya. Rumah yang dituju siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng dimaksud milik seorang dhuafa bernama Halimah.
Itulah opening kegiatan sosial dakwah yang diungkapkan Wali Kelas I SDIT Muhammadiyah Manggeng, Nelvialis, S.Pd, siswanya pada Jum’t berkah kali ini. Kunjungan ke rumah Halimah seorang ibu dengan tiga anaknya.
Dikisahkan ustadzah Nelvialis, mustahik Halimah berasal dari Kalimantan ikut suami tinggal di Aceh. Ia dan suami bertemu di Malaysia saat keduanya sama-sama mengadu nasib di negeri jiran tersebut.
Pada tahun 2007 setelah menikah dan memiliki 1 orang anak, sang suami mengajaknya untuk pulang ke Aceh. Namun beberapa tahun kemudian setelah anak ketiganya lahir, kisah lain pun terbentuk. Suaminya berpamitan pergi mencari nafkah ke luar daerah justru tak kunjung kembalisampai sekarang.
Menurut ustadzah Nelvialis, penerima bantuan siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng ini bercerita tentang awal mula kisah pahitnya bersama 3 anaknya yang ditinggal suami sejak 8 tahun terakhir. Saat sang suami pergi, anak ketiganya yang mengalami cacat sejak lahir masih berumur 3 bulan, sedangkan kini sang anak sudah berusia 8 tahun. Halimah dan keluarga sang suami sudah berusaha untuk mencari keberadaan suaminya tersebut. Namun hasilnya nihil.
Diceritakan ustadzah Nelvialis menirukan kisah Halimah bahwa sejak sang anak lahir, rumah sakit merupakan rumah kedua bagi mereka. Sebab anak ketiganya bernama Husnul khatimah, mengalami cacat bawaan sejak lahir. Ia diagnosa dokter mengalami komplikasi hampir di seluruh organ tubuhnya, ia hanya dapat menelan susu sebagai asupan tubuhnya sehari hari. Kondisi ekonomi yang tak memungkinkan, sang anak hanya diberikan susu kotak murah seharga Rp. 3.000 yang dijual di kios didesanya. Sekali-kali hanya mampu memberikan tepung beras yang dicampur air sebagai pengganti susu.
Kata ustadzah Nelvialis, kelurga Halimah dan dua anak laki-lakinya, irfan (15) dan Rahmat Danil (12), sama-sama harus berjuang untuk bertahan dalam keadaan memprihatinkan ini. Kedua anak laki-lakinya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Sebelumnya mereka berempat tinggal di gubuk kecil, lanjut ustadzah Nelvialis beruntung rumah yang mereka tempati mendapat bantuan renovasi dari pemerintah. Rumah berukuran kecil yang belum sepenuhnya rampung tersebut hanya memiliki 1 kamar dan dapur tanpa kamar mandi.
Selama ini, disebutkan ustadzah Nelvialis bahwa Halimah mencari nafkah seorang diri dengan bekerja sebagai buruh cuci dan sapu di rumah warga sekitar. Selain itu ia juga mengaku mendapat bantuan dari pemerintah dan warga yang bersimpati melihat keadaannya dan anak anak.
Berdasarkan realitas tersebut, ustadzah Nelvialis bersama siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai kepada keluarga Halimah. Pesan yang disampaikan kepada para siswa untuk lebih menghargai dan bersyukur terhadap kehidupan yang mereka dapatkan sekarang. (rilis: teuku hendri/editor: doni osmon)