Setahun Nganggur Komunitas Bantengan Pancasona Binggung
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Komunitas bantengan Pancasona di bawah komando Hendro Purnomo merasa binggung. Kok bisa? Sebab, kata Hendro sampai saat ini belum ada kebijakan dari pemerintah untuk kepastian waktu dapat pentas lagi di masyarakat. “Kami sudah setahun ini tidak manggung alias pentas. Semua aktifitas seni tradisional bantengan berhenti karena pandemi. Nah, kami sekarang menunggu kebijakan pemerintah,” ujar Hendro, kemarin.
Menurut Hendro, kesenian asli Malang ini terletak di Kelurahan Dinoyo Kota Malang, meskipun harus libur di tengah pandemi, kesenian ini tetap optimis melestarikan warisan budaya. “Selama setahun tepatnya kami tidak beraktivitas. Tabungan sudah habis, jadi kami sekali lagi menunggu kebijakan pemerintah tentang hal ini. Sekarang kami hanya pasrah dan bersabar menunggu keadaan kembali normal,”ucapnya.
Hendro berharap, pemerintah memberinya ruang untuk bisa kembali tampil manggung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Sehingga paguyuban bantengan dan jaranan di Kota Malang bisa berjalan dan berkembang dalam melestarikan seni tradisional dan menarik minat wisatawan.
Selama ini, lanjut Hendro, komunitas bantengan Pancasona cukup memahami wabah pandemi covid-19. Para pekerja di komunitas bantengan Pancasona sudah berupaya banting setir mencari penghasilan lain. Hanya saja upaya itu tidak gampang. Terlebih para pekerja seni jaranan tidak menerima bantuan dari pemerintah.
“Ya kami sangat berharap tetap dapat diberi ruang untuk bisa tampil sesuai dengan peraturan pemerintah, dan menerapkan protocol kesehatan pastinya,” pungkasnya. (reporter: irfan wahyu setyawan/editor: doni osmon)