Sehari Literasi Telling Story, Siswa ABA 17 Raih Empat Manfaat
BARENG-Membaca kadangkala sangat sulit diterapkan pada anak-anak usia dini, anak usia sekolah KB/TK. Namun tidak demikian di KB/TK ABA 17 Kota Malang. Sekolah yang dikomandoi seorang Kasek Latifa, SPd, mempunyai cara agar siswa di sekolahnya gemar membaca. “Setiap sekolah memang mempunyai cara berbeda-beda dalam menumbuhkan minat baca. Pada sekolah kami juga demikian ada cara khusus mendorong siswa untuk gemar membaca,” ujar Latifa, kemarin.
Apa program tersebut? Latifa menyebutkan program hari literasi. Maksudnya ada satu hari siswa harus membaca atau mendonggeng atau bercerita. Hari itu biasanya hari Jum’at karena lebih santai. Pada hari ini, siswa ABA 17 mempunyai jam khusus untuk menuju sudut literasi di tiap kelas. Di sudut literasi ini, siswa membaca, lalu menceritakan apa yang dibacanya kepada siswa lainya.

Buku yang dibaca siswa, lanjut Latifa, adalah buku tentang sejarah nabi-nabi, kisah sahabat, serta buku cerita ilmiah. Mudahnya begini, siswa membaca satu buku lalu diceritakan apa isi buku tersebut pada teman lainnya, begitu sebaliknya. Setelah itu siswa diminta menulis atau menggambar tentang isi buku yang dibacanya. Nah, inilah yang disebut Latifa program sehari literasi dengan cara Telling Story.
Pada metode telling story ini, kata Latifa, siswa diajari sesuai dengan kemampuannya dalam hal menulis, dan membaca. Sehingga selama bersekolah di ABA 17 akan terbiasa dengan metode ini yang akhirnya bisa melatih motorik halus siswa sekaligus meningkatkan intelektualitasnya. Jika hal ini dilakukan secara istiqomah di sekolah dan di rumah, maka kecerdasan siswa bisa meningkat.

Latifa lantas menjelaskan, manfaat membaca bagi siswa usia TK diantaranya segi neurologis karena membaca merupakan salah satu aktivitas yang mendukung perkembangan otak anak. Pendidikan sebab membaca merupakan salah satu kunci dari kesuksesan akademik anak sejak usia dini. Manfaat psikologis anak yang terbiasa membaca sejak usia dini dapat tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan mandiri.
Manfaat berikutnya, kata Latifa, manfaat sosial anak sering membaca, makin banyak hal yang diketahui oleh anak. Manfaat linguistik, anak yang dapat membaca secara mandiri memiliki makin banyak kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya menggunakan kata-kata. “Mengacu pada manfaat ini, itu sebabnya kami sangat atensi terhadap program literasi di sekolah ini,” pungkasnya. (foto/editor: doni osmon)