Sebagai Sekolah Imbas, SMA Muhammadiyah 1 Mempunyai Dua Sekolah Mitra Binaan
ORO-ORO DOWO-Pencapain prestasi memang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya mengikuti workshop SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) sebagai sekolah imbas. Artinya SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang menjadi mitra berbagi ilmu kesuksesan salah satu sekolah negeri di Kota Malang. Tujuannya, agar SMA Muhammadiyah 1 bisa mempertahankan prestasi yang sudah dicapainya saat ini, bahkan bisa meningkatkan prestasi tersebut setiap tahunnya. “Kami memang menjadi mitra sekolah imbas. Tujuannya agar sekolah yang kami kelola ini tetap bisa menjadi sekolah prestasi dan berkualitas baik dari segi akademiknya maupun non akademik,” ujar Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1, Dra. Umi Mafrukhah.
Sekolah imbas ini, kata Umi-nama panggilan Umi Mafrukhah-merupakan ketentuan dari diknas. Secara gambaran umumnya sekolah yang termasuk dalam kategori akreditasi A mempunyai mitra binaan (imbas) sekolah yang masih akreditasi C dan D. Begitu juga sekolah yang mempunyai akreditasi B mempunyai binaan sekolah imbas akreditasi E.
Menurut Umi, sebagai sekolah yang sudah akreditasi A, SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang mempunai dua sekolah mitra binaannya. Berdasarkan aturan yang berlaku, SMA 1 muhammadiyah harus melakukan sharing materi kesuksesan agar dua sekolah tersebut naik status akreditasinya.

Hal ini sesuai dengan PMP (penjaminan mutu pendidikan), tambah Umi, sehingga sekolah yang sekarang sebagai mitra SMA 1 muhammadiyah bisa meningkat kualitasnya sesuai 8 standart kompetensi. Apa saja delapan standart tersebut? Uni menjelaskan standart kompetensi lulusan (SKL), standart isi, standart proses, standart penilaian pendidikan, standart sarana dan prasarana, standart pendidikan, standart pengelolaan, dan standart pembiayaan.
“Jika sekolah sudah memenuhi delapan standart ini harus dikirimkan datanya ke data online. Setelah itu tim akreditasi turun ke lapangan untuk mengecek apakah yang sudah diisi dalam data tersebut sesuai dengan kenyataan yang ada atau belum. Jadi kami sangat ketat dalam mempertahankan kualiatas pendidikan di sekolah ini,” tandasnya.
Agar kualitas tersebut tetap bisa dipertahankan, kata Umi, tanggal 27-28 September 2019, akan menggelar workshop tentang peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan pendidikan.(doni osmon)