Screning Kesehatan Tim RSIA Minta Siswa Jangan Tinggalkan Cuci Tangan, Gosok Gigi, dan Potong Kuku
PATIMURA-Puluhan siswa TK ABA 2 Kota Malang pagi kemarin mendapatkan kesempatan untuk screning kesehatan, dari RS Islam Aisyiyah Malang. Screning kesehatan tersebut merupakan program tahunan sekolah agar siswa TK ABA 2 Kota Malang, menjadi generasi unggul prestasi. “Siswa memang harus selalu intens dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Supaya siswa juga mempunyai wawasan tentang kesehatan dan mengetahui perlunya menjaga kesehatan diri,” ujar Kasek TK ABA 2 Kota Malang, Ani Saidah, SH, SHi, kemarin.
Menurut Ani materi pemeriksaan tim kesehatan RSIA adalah materi umum seorang pasien. Pemeriksaan dilakukan oleh satu dokter umum bernama dr. Putri dan seorang rekam medis Bapak Puji. Screning pemeriksaan fokus pada tenggorokan, gigi, telingga, mata, dan kulit. Pemeriksaan dilakukan dua orang petugas dari RSIA.

Selain memeriksa kesehatan siswa, kata Ani Saidah, tim kesehatan RSIA juga memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan diri. Misalnya ketika memeriksa gigi seorang siswa ternyata sudah ompong. Maka petugas bertanya kamu sering makan permen ya. Ketika itulah siswa manggut-manggut tanpa benar.
Maka petugas langsung menasehati siswa bersangkutan untuk mengurangi makan permen. Sebab permen merupakan salah satu makanan kurang sehat. Sebab bahan untuk rasa manisnya menggunakan pemanis buatan yang bisa merusak gigi siswa. Petugas kesehatan juga meminta siswa selalu menggosok gigi sebelum tidur. Supaya gigi bersih tidak ada sisa makanan yang tertinggal.

Bukan itu saja, kata Ani Saidah, siswa juga diminta secara rutin memotong kukunya. Sebab kuku yang panjang merupakan rumah setan serta menjadi sarang penyakit. Itu sebabnya siswa yang kukunya panjang bisa sering sakit perut sebab ada penyebab penyakit di dalam kuku yang panjang.
Nah agar tidak sering sakit perut, tambah Ani Saidah, siswa rutin memotong kuku, selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu atau bermain. Apabila hal ini dilakukan maka siswa jauh dari sumber penyakit.
Bukan itu saja, tandas Ani Saidah, siswa juga dibekali pesan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Kenapa? Jika siswa membuang sampah sembarangan, maka akan menjadi sarang penyakit. (foto: ani/editor: doni osmon)