Sayur Sehat Prodi Agribisnis UMM , Sarana Produksi dan Edukasi
UMM CORNER AGRIBISNIS-Semangat Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (FPP UMM) sebagai ujung tombak program penyedia pangan, terus diwujudkan dengan berbagai macam cara. Selain mempunyai Edu Park FPP ternyata juga mempunyai lahan tani yang dikelola oleh program studi Agribinis UMM. “Lahan ini untuk praktek lapang mahasiswa serta menjadi sarana edukasi bagi masyarakat umum khususnya siswa sekolah. Semua tanaman di lahan tani agribisnis ini organik sehingga aman dikonsumsi, sehat, dan higenis,” ujar salah satu Dosen Prodi Agribinis FPP UMM, Ary Bakhtiar, SP, MSi.
Menurut Ary-begitu nama panggilan Ary Bakhtiar disapa- ladang tani prodi agribisnis merupakan media untuk menyatukan pengajaran teori yang diberikan oleh para dosen, sekaligus pembelajaran lapang. Pada lahan tani ini, mahasiswa diajari bertani, memanen, hingga bagaimana memasarkan produk ini di sekitar lingkungan tempat ladang tani ini berada.

Apa saja sayur yang ditanam di ladang tani agribisnis? Ary menyebutkan beberapa sayur sehat yang dihasilkan dari lahan tani agribisnis UMM, antara lain brokoli, sawi, selada, kacang panjang, okra, kubis, kacang merah, jagung, cabe, dan masih banyak lagi. Menariknya di ladang ini selain melakukan produksi sayur juga dilakukan program pengedukasian.
“Pengedukasian yang kami berikan kepada mahasiswa atau pengunjung ladang tani ini mulai dari proses penanaman, perawatan, hingga pada hasil akhir yaitu panen,” jelas pakar bidang empowerment and extension community ini.

Program edukasi ini, kata Ary, bukan hanya diberikan pada mahasiswa. Bahkan beberapa siswa pengunjung ladang tani mulai tingkat SD, SMP, SMA maupun pengunjung mancanegara. Pada saat masuk ke lahan tani, mereka para pengunjung ini diajak melakukan semua proses penanaman hingga memetik hasil panen.
Ary menyebutkan pengunjung tidak dikenakan biaya charge atau tiket masuk. Pengunjung hanya perlu membayar hasil timbangan dari sayur yang akan dibawa pulang. “Memberikan pembelajaran sejak dini tentang pentingnya bercocok tanam terutama tanaman pangan bagi siswa SD, SMP, SMA sangat penting. Peduli dan cinta pertanian harus ditanamkan sejak dini,” akunya.
Ary mengungkapkan, waktu yang tepat untuk melakukan penanaman adalah saat pagi hari. Jika menanam diwaktu siang hari maka resiko kematiannya lebih tinggi, karena tanaman yang dipindah dari transplating ke lahan siap tanam akan sulit adaptasi dan dapat menyebabkan patah serta layu pada tanaman, tidak akan hidup.
Berdasarkan hal ini, tambah Ary, pengunjung idealnya pada pagi hari sebab ketika proses tanam peluang untuk tanaman bisa bertahan hidup lebih besar dibandingkan waktu siang. (*/nurlaily romadhoni)