Santri Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga Wajib Prajurit
TABLOIDMATAHATI.COM, SUMSEL– Ambil pisau sangkur,…sangkur siap siaga,…..dulu aku nganggur,…..sekarang jadi pramuka… Itulah yel, yel yang diucapkan oleh santri Raudhatul Ulum Sakatiga, Ogan Ilir, Sumsel, ketika program halang rintang pramuka. “Kami mendidik santri untuk disiplin dan terus berkembang meningkatkan skill,” ujar Kakak Pembina Pramuka Ponpes Raudhatul Ulum, Sakatiga, Mukmin Hamzah, kemarin (27/9/2020).
Menurut Mukmin Hamzah, tema yang dibawa pada program halang rintang ini adalah PRAJURIT (Pramuka Jujur Pramuka Jujur Rajin KreaTif). Halang rintang ini di isi dengan jelajah alam melewati halang rintang di Ponpes Raudhatul Ulum. “Program halang rintang sebagai sarana menguatkan mental santri agar terbentuknya karakter berjiwa kebangsaan,” akunya.

Kepramukaan ini, lanjut Mukmin Hamzah, menjadi kegiatan wajib santri sudah lebih awal sebelum terbitnya kurikulum 13 yang dicanangkan oleh kemendikbud karena kepramukaan adalah satu ciri khas sebuah pondok pesantren modern.
Sementara itu, salah satu peserta Ilham mengatakan bahwa kepramukaan di pesantren sangat menarik bukan saja berlatih baris berbaris tapi santri juga dibina mental belanegara patriotisme dan nasionalisme. (foto/contributor: marta pujiono/editor: doni osmon)