Sang Pendekar Sempat Tegang Saat Syuting
TABLOIDMATAHATI.COM, JAKARTA-Jika anda beberapa waktu lalu menonton film Sang Pendekar, berkisah sejarah berdirinya perguruan Tapak Suci, akan mengacungi jempol film tersebut. Sebab film garapan Pimpin Pusat Tapak Suci ini selain penuh aksi jurus tapak suci juga sarat makna dakwah amar makruf nahi mungkar.
Namun di balik sukses film Sang Pendekar tersebut, ada proses syuting yang melelahkan dan sempat membuat tegang antara kru dengan warga lokasi syutingnya. “Kami juga tidak mengetahui kenapa ada warga yang mempertanyakan keberadaan kami di salah satu lokasi. Namun suasana cair ketika anggota tapak suci Yogjakarta ikut mengkondusifkan suasana,” ujar salah satu pemain film Sang Pendekar Ayu Andhini Bashel, kemarin.

Keteganggan terjadi, kata Bashel-nama panggilan Ayu Andhini Bashel- ketika kru film Sang Pendekar tiba di lokasi syuting. Saat itu tim film didatangi warga dan minta kru film putar balik ke Jakarta. “Kami maklum karena kondisi pandemi seperti ini semua harus antisipasi termasuk warga di lokasi syuting. Alhamdulillah ada bantuan dari tim tapak suci Yogjakarta yang mencairkan suasana,” akunya.
Materi syuting di tempat lain, ucap Bashel adalah pengembaraan para pendiri Tapak Suci untuk mengembangkan perguruan ini. Lokasi syuting Sang Pendekar juga di wilayah Kauman, Yogjakarta dan salah satu café di wilayah kota.
Ketika berada di Kauman, lanjut Bashel adegan film Sang Pendekar diantaranya percakapan untuk mendirikan Tapak Suci, mendatangi para pendekar, pembacaan ikrar tapak suci, serta pembuatan lambang tapak suci.

Dijelaskan Bashel produksi film Sang Pendekar ini melibatkan 6 kader handal. Lima orang dari Jakarta, dan 1 orang dari wilayah Tanggerang. Namun semua yang terlibat sebagian besar dari anggota Tapak Suci. Ketika berada di wilayah Yogjakarta ini syuting dilakukan hanya 3 hari, sedangkan untuk proses secara keseluruhan dimulai sekitar bulan Mei hingga Juli.
Bashel sebagai pemeran Diajeng sahabat M.Wahid dalam film Sang Pendekar itu mengatakan hikmah yang dapat diambil dari film Sang Pendekar ini adalah mansayarakat dan anggota Tapak Suci dapat mengerti sejarah Tapak Suci sekaligus perjuangan pendiri Tapak Suci. Bahwa Tapak Suci didirikan untuk dakwah amar makruf nahi mungkar serta bagaimana menjunjung adab Islam terhadap para pejuang. (foto: ayu/editor: doni osmon)