Sambut Verifikasi WHO, MDMC Pusat Workshop Mentoring EMT
TABLOIDMATAHATI.COM, YOGJAKARTA– Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), sebagai ortom berkelas internasional. Itu sebabnya, badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization) ikut apresiasi MDMC.
Saat ini, Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Rahmawati Husein, menegaskan untuk semakin mengukuhkan peran kemanusiaan internasionalnya MDMC mendirikan Emergency Medical Team (EMT). Sebuah tim kedaruratan kesehatan untuk penanganan bencana di berbagai belahan dunia.
EMT Muhammadiyah, kata Rahmawati, dipersiapkan dan diproyeksikan menjadi tim kedaruratan medis yang terverifikasi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Nah terkait verifikasi inilah MDMC PP Muhammadiyah bersiap teknis agar saat verifikasi WHO lolos dengan sempurna.

Langkah persiapan dimaksud Rahmawati, sudah diawali sejak 2018 berbagai tahapan menuju verifikasi WHO. Namun pada tahun 2020 seiring dengan pandemi covid-19, upaya tersebut harus ditunda hingga pandemi covid berlalu.
Terbaru, lanjut Rahmawati, pasca covid-19 dinyatakan terkendali, MDMC kembali mempersiapkan verifikasi EMT Muhammadiyah dengan menggelar Workshop Mentoring EMT Muhammadiyah dari 15-18 Agustus 2022 di Jogjakarta.
Workshop dibuka Senin (15/8) dihadiri oleh perwakilan dari WHO South East Asia Regional Office (SEARO), Pusat Krisis Kementrian Kesehatan RI, Ketua PP Muhammadiyah, MPKU Pusat, LazisMu Pusat, mentor EMT dari AUSMAT, jajaran pimpinan harian MDMC PP Muhammadiyah dan para personil EMT Muhammadiyah.

Rahmawati dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan WHO terhadap verifikasi EMT Muhammadiyah yang dimulai sejak tahun 2018. MDMC berkomitmen untuk melanjutkan proses verifikasi EMT Muhammadiyah dengan dukungan berbagai pihak.
Mewakili lembaganya, Rahmawati mengungkapkan, meskipun proses verifikasi tertunda oleh pandemi covid namun EMT Muhammadiyah tetap diterjunkan di dalam negeri untuk penanganan berbagai bencana yang terjadi.
Harapannya EMT Muhammadiyah akan menjadi bagian dari dakwah global Muhammadiyah dan juga internasionalisasi gerakan Muhammadiyah.
Sementara itu, John Prawira dari WHO SEARO dalam paparan review kesiapan EMT Muhammadiyah menuju verifikasi menyampaikan bahwa EMT Muhammadiyah itu unik karena dijalankan oleh lembaga non pemerintah (NGO). Mayoritas EMT dari berbagai negara dijalankan oleh pemerintah atau militer.
Dengan keunikan ini, kata John Prawira, EMT Muhammadiyah mempunyai keunggulan bisa lebih bersikap netral dalam melaksanakan tugas di medan konflik dibandingkan EMT yang dijalankan oleh negara atau militer.
Sementara itu, Kepala Pelaksana EMT Muhammadiyah, Corona Rintawan dalam kesempatan terpisah saat dihubungi mengungkapkan tujuan dari workshop ini, untuk menegaskan kembali komitmen
Muhammadiyah untuk meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan secara global khususnya di bidang kesehatan melalui proses verifikasi Emergency Medical Team sebagai tim internasional berstandar WHO.
Langkah selanjutnya pasca workshop? Corona mengungkapkan pihaknya akan memperkuat konsolidasi koordinasi antar lembaga dan majelis. Selain itu juga melakukan asessment ulang dan perbaikan kelengkapan semua persyaratan sesuai ketentuan WHO. (rilis: tim media mdmc/editor: doni osmon)