RSI Aisyiyah Dipilih BPJS Mewakili Kota Malang Rumah Sakit Percontohan M-JKN
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG- Amanah prestasi kembali diemban RSI Aisyiyah Malang. Melalui PIC BPJS RSI Aisyiyah Malang dr. Muharami Rida Agus disapa dokter Ririn, bahwa RSI Aisyiyah Malang ditetapkan BPJS sebagai salah satu rumah sakit yang akan menjadi percontohan implementasi antrian online terintegrasi mobile JKN (Jamiman Kesehatan Nasional) atau populer disebut M-JKN. Bahkan RSI Aisyiyah sebagai wakil Kota Malang untuk fasilitas kesehatan (faskes 2).
BPJS memilih RSI Aisyiyah Malang dikatakan dokter Ririn atas dasar traffic kunjungan pasien di RSI Aisyiyah sangat tinggi namun pelayanan semua peserta dapat ditangani dengan sistem terintegrasi. Sehingga kepuasan pasien atau peserta BPJS meningkat meskipun harus menggunakan aplikasi mobile JKN.
Tentu saja hal tersebut erat kaitannya RSI Aisyiyah sebagai rumah sakit tipe C dengan tingkat kunjungan tertinggi hingga per bulan tercatat antara 17 ribu-18 ribu pasien BPJS terlayani tanpa ada perbedaan. Seperti misi BPJS terwujudnya jaminan kesehatan berkualitas tanpa diskriminasi, serta misi BPJS memberikan layanan terbaik kepada peserta dan masyarakat.
Menurut dokter Ririn, tingginya traffic pasien di RSI Aisyiyah diantara motivasinya adalah rumah sakit tipe C namun variasi poli spesialis banyak sekaligus konsultannya (sub spesialis) juga bermacam-macam. Seperti spesialis penyakit dalam namun juga membuka konsultan hermatologi medic, gastrohepatologi. Misalnya poli spesialis anak, juga mempunyai sub spesialis ke arah alergi dan nefrologi.
Harapannya terhadap amanah tugas JKN mewakili Kota Malang ini, ucap dokter Ririn RSI Aisyiyah dapat membuktikan diri bahwa mampu menjalankan amanah yang diberikan BPJS kepada RSI Aisyiyah Malang. Sebagai informasi bahwa M-JKN sangat membantu peserta untuk daftar ke rumah sakit.

Sebab, lanjut dokter Ririn, pasien RSI Aisyiyah Malang merupakan pasien dengan usia manula memiliki penyakit kronis. Atas aplikasi M-JKN ini para pasien yang sudah sepuh tidak perlu antri sejak pagi. Cukup di rumah daftar melalui M-JKN dibantu keluarganya untuk berobat ke rumah sakit.
Meski begitu, tambah dokter Ririn, ada kendala yang dihadapi dalam melayani pasien manula ini. Salah satunya pasien masih banyak gagap teknologi sehingga ketika menggunakan aplikasi M-JKN sering tidak bisa. Disinilah peran tim RSI Aisyiyah Malang sosialisasi terkait M-JKN sekaligus membantu peserta mendownload M-JKN dan mengakses caranya.
Bahkan, tandas dokter Ririn pasien yang gadgednya tidak memiliki paket data oleh tim RSI Aisyiyah dibelikan pulsa. Prinsipnya semua peserta yang kesulitan dibantu mengakses M-JKN, karena untuk menyambut digitalisasi layanan BPJS. Termasuk pendaftaran melalui digital atau paperless. (doni osmon)