RPM PC IMM Malangraya Ajari Anak Muda Bertani Pakai Teknologi
UMM CORNER-Berangkat dari keprihatinan persoalan pangan republik ini, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Malangraya membentuk Rumah Pangan Millenial (RPM). Apa sih RPM? Koordinator Rumah Pangan Millenial PC IMM Malangraya, Muhamad Ridwan, menjelaskan bahwa RPM berdiri karena pangan di republik ini belum berdaulat. Maka diperlukan proses kedaulatan pangan dimulai dari generasi muda saat ini.
Sebab generasi muda saat ini, lanjut Ridwan-nama panggilan Muhamad Ridwan-tidak tertarik menjadi petani. Padahal pangan bisa berdaulat jika generasi muda terlibat dalam bidang pangan. Dengan menerapkan sistem pertanian moderen yang sarat teknologi.
“Kami perlu menggalakkan gerakan daulat pangan di generasi muda saat ini. Sebab krisis pangan sudah mulai tampak. Jika sekarang tercukupi itu disebabkan pangan negara dicukupi melalui impor,” tandas Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Menurut Ridwan, gerakan daulat pangan ini diawali dari internal kader IMM. Minimal dengan bercocok tanam di lingkungan tempat tinggalnya. Misalnya bisa rumah indekos, rumah kontrakan, serta rumah tempat tinggalnya yang berada di desa. Proses daulat pangan melalui pertanian perkotaan teknologi Aquaponik di IMM Komisariat Fastco Ekonomi UMM di Desa Dermo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
“Sekretariat ini kami menggunakan Aquaponik sebagai percontohan pertanian kota. Penggunaan aquaponik melalui panduan ahlinya. Dari sinilah kami berharap mampu mendorong generasi muda kader IMM untuk bertani perkotaan dengan teknik tani menggunakan teknologi,” akunya.
Ridwan mengatakan untuk program RPM ini beberapa waktu lalu tim RPM sudah bertemu dengan beberapa tokoh akademisi untuk melakukan gerakan sadar daulat pangan. Begitu juga proses pertemuan dengan sejumlah tokoh pemerintahan juga sedang diagendakan. Hal ini untuk mendukung gerakan daulat pangan pada generasi millenial agar sepuluh tahun ke depan program ini tercapai melalui pertanian muda millennial sebagai pemegang daulat bidang pangan. (foto/editor: doni osmon)