Reputasi Internasional UMM, Inspirasi Dubes Tiongkok Ajak Wisudawan Garap Ekonomi Digital
TABLOIDMATAHATI.COM, UMM CORNER-Saat wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Selasa (29/6) dua pejabat hadir memberi motivasi wisudawan. Yakni Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Djauhari Oratmangun dan Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Kunjung Masehat, S.H, MH.
Menurut Djauhari Oratmangun secara virtual dari Beijing mengajak para wisudawan untuk membayangkan keadaan di 20 tahun yang akan datang. Momen di mana tongkat estafet sudah dipegang oleh mereka. “Pada 2045 nanti, saat NKRI memperingati 100 tahun kemerdakaan akan ada berbagai pertanyaan yang mendatangi saudara. Pertama adalah bagaimana kontribusi saudara terkait pembangunan manusia. Kemudian juga pembangunan ekonomi yang berkelanjutan serta pemerataannya. Lalu yang terakhir adalah pemantapan ketahanan nasional,” tuturnya.
Djauhari juga menerangkan bahwa sebelum pandemi, perkenomian Indonesia terus berkembang. Terbukti dengan pertumbuhan ekonominya yang mencapai 5,02 persen. Namun sayang, pandemi datang disusul dengan resesi global yang mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia dengan kontraksi minus 2,07 persen. “Meski begitu, ada banyak perkembangan positif terkait kerjasama bilateral Indonesia. Terakhir, kedua negara sepakat untuk menjalin kerjasama kemitraan strategis komprehensif di berbagai bidang. Dirangkum dalam tiga pilar yaitu politik keamanan, politik ekonomi dan sosial budaya. Selain itu kedua negara juga melakukan sinergi program pembangunan bersama pada 2018 lalu,” lanjutnya.
Menurut Djauhari, pandemi yang terjadi sama sekali tidak mengendorkan kerja sama keduanya, justru semakin erat dan baik. Kerja sama di berbagai bidang dilakukan hingga berdampak pada penyediaan lapangan kerja di Indonesia melalui pembukaan kawasan industri. “Secara khusus, saya melihat ada peluang besar di bidang ekonomi digital. Apalagi adanya daya tarik yang luar biasa dari generasi muda termasuk para wisudawan dan wisudawati yang hadir hari ini. Jika dilihat, Tiongkok merupakan negara ekonomi digital terbesar kedua dengan 162 unicorn serta transaksi e-commerce yang mencapai 2,4 triliun dollar US. Indonesia juga memiliki potensi yang luar biasa dengan lima unicorn dan satu decacorn serta transaksi e-commerce sebesar 44 miliar dolar US,” terangnya.
Di samping itu, adapula kerja sama lain di bidang infrastuktur kesehatan. Sebut saja kerjasama produksi vaksin dan juga pelayanan kesehatan. Begitupun dengan pembangunan manusia. Djauhari mengatakan ada berbagai program yang memungkinkan warna negara Indonesia untuk mengembangkan potensinya. Disediakan berbagai beasiswa jenjang sarjana dan juga pendidikan vokasi bagi warga Indonesia.
Maka dari itu, dijelaskan Djauhari, generasi muda termasuk wisudawan sebagai pengemban tongkat estafet selanjutnya harus memanfaatkan eratnya kerja sama kedua negara. Apalagi melihat ekonomi digital RRT yang harus dimanfaatkan dan menjadi pelecut agar mampu mengambil bagian serta menentukan arah positif bagi Indonesia. “Semua orang punya peran. Upaya positif apapun memiliki kontribusi bagi kejayaan bangsa yang kita cintai ini. Jadi teruslah berkarya dan bermanfaat bagi sesama. Sekali lagi selamat, semoga para wisudawan bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat dengan baik ke depannya,” pungkasnya dalam orasi.
Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. mengungkapkan bahwa reputasi UMM telah diakui dan mendapatkan rekognisi internasional. Terbukti dengan penetapan kampus putih sebagai kampus Islam terbaik dunia pada awal tahun 2021. Disusul dengan predikat kampus bintang tiga yang didapat dari lembaga pemeringkatan QS Stars. “Satu dari dua aspek UMM yang mendapat nilai sempurna yakni employability. Ini menunjukkan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh alumni kampus putih ini layak untuk bersaing di nasional bahkan juga internasional,” tegasnya. (rilis: humas umm/editor: doni osmon)