Republik Ini Tidak Siap Lockdown
oleh: Muhammad Haldi, ekonomi pembangunan, Universitas Muhammadiyah Malang
Kondisi dunia sekarang sangatlah memprihatinkan dikarenakan oleh virus covid-19 yang termasuk virus pandemic,yaitu virus yang penyebaran nya sangat cepat hingga hampir ke seluruh dunia. Termasuk indonesia yang telah terkena wabah covid-19,yang semakin hari korban nya semakin bertambah banyak dan sulit ditangani, karena kurang nya APD ( alat perlindungan diri ) yang di perlukan oleh pihak garda terdepan yaitu para dokter. Hingga saat ini paien positif virus corona di indonesia telah mencapai 1.528, ini bukanlah angka yang sedikit dan peningkatan jumlah pasien virus corona sangat meningkat dengan cepat dan pesat.
Oleh sebab itu melihat kondisi indonesia yang semakin memburuk, harus kah atau sanggup kah indonesia menerapkan lockdown, terkhusus bagi kota jakarta yang menjadi pusat penyebaran virus corona terbanyak di indonesia.dengan melihat kondisi ekonomi indonesia yang kurang stabil saat ini , karena virus corona.
Malaysia menjadi negara tetangga Indonesia yang terbaru memutuskan mengambil langkah tersebut. Menyusul Italia, Denmark, hingga Filipina yang telah lebih dulu melakukan upaya serupa. Lantas bagaimana dengan indonesi ? Hingga saat ini,saat karya tulis ilmiah ini di tulis pasien positif Covid-19 di indonesia telah mencapai 1.528 orang ( 1 april 2020), 81 pasien dinyatakan sembuh dan 136 pasien meninggal, ini artinya, jika persentase angka kematian di Indonesia sebesar 8,9 persen, yakni dengan angka kematian dibagi total kasus positif, dikalikan 100 persen.
Hal itu pun membuat Indonesia berada di urutan kematian tertinggi kedua setelah Italia, yang mencapai 11,7 persen, dengan jumlah total kematian 12.428 dari total kasus positif sebanyak 188.524.
Karena hal ini indonesia sedang mempertimbangkan untuk melakukan lockdown atau dikenal dengan istilah karantina wilayah bila di indonesia.tapi ada beberapa hal yang perlu sangat diperhatikan agara lockdown atau karantina wilayah dapat berhasil di indonesia.
Pertama, dari segi anggaran untuk menangani Covid-19 harus lah diperbanyak jangan hanya sebesat 1 triliun rupiah,menurut saya pribadi ini sangat lah kurang sekali,dibuktikan dengan para dokter yang kekurangan APD (alat perlindungan diri).
Sehingga para dokter hanya memakai peralatan seadanya seperti jas hujan,karena kekurangan baju hamzat,masker,sarung tangan dan lain sebaginya,dari pemaparan saya ini muncul lah pertanyaan apakah indonesia siap untuk lockdown atau karantina wilayah.
Kedua, banyak nya pekerja yang menerima upah harian seperti pengemudi ojek online,supir travel,tukang parkir,umkm ( warteg,warung makan,dan lain sebagainya ). apabila pemerintah tidak memperhatikan nasib mereka bagaimana lockdown dapat berhasil,karena kalau tidak diperhatikan atau tidak diberi tunjangan selama lockdown akibat covid-19,mereka akan tetap keluar karena kebutuhan hidup atau kebutuhan perut.
Dari salah satu narasumber pengemudi ojek online di ILC (indonesia lawyers club) pada tanggal 25 maret 2020, mengatakan “ kami hany butuh jatah makan 2 minggu saja,kalau urusan uang kontrakan,cicilan motor bisa dikesamping kan,asal kebutuhan makan di berikan ke kami,pasti kami akan diam dirumah”.
Ketiga, menurut opini pribadi saya yang saya liat di indonesia para influencer di indonesia seperti dokter Tirta,rachel venya dan lain-lain,ikut berdonasi dan membuka donasi bahkan dokter tirta sampai membeli masker haraga resell dari uang pribadi nya senilai 420.200 juta,untuk disumbangkan ke rumah sakit rumah sakit khusus penanganan virus corona, ini membuktikan pemerintah indonesia sangat lamban dalam hal memperhatikan APD untuk para dokter dan membuktikan indonesia belum siap untuk lockdown total.
Keempat,masih banyak orang indonesia yang kurang tertib dalam masa menjalani 14 hari dirumah saja,membuktikan indonesia harus membuat aturan yang sangat ketat bagi mereka yang masih melanggar,agar lockdown total disuatu kota dapat berhasil. Kelima, warga indonesia yang terlalu meremehkan virus corona atau covid-19, harus diberikan wawasan atau sosialisasi tentang betapa bahaya nya virus corona ini. Dari permasalahan-permasalahan yang disebutkan diatas harus lah pemerintah negara indonesia dapat mengatasi nya agar lockdown bisa berhasil, dan karena wabah covid-19 nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi melemah dan sekarang sudah mencapai Rp. 16.587,50. Ini membuktikan pemerintah indonesia masih belum siap untuk menerapkan lockdown total di suatu kota khusus nya jakarta,tetapi bagaimana pun juga lockdown harus tetap dilakukan untuk menekan jumlah pasien positif virus corona.
Kesimpulan dari ini semua adalah pemerintah indonesia harus lah lebih sigap dan lebih cepat dalam bertindak,karena virus corona ini terkhusus Covid-19 sangat lah berbahaya,pemerintah indonesia harus bisa menentukan kebijakan yang tepat tentang kebijakan apa yang harus dilakuakan atau diterapkan. Pemerintah indonesia juga harus menambah dana alokasi untuk penanganan virus corona dan lebih memperhatikan kondisi para dokter yang berjuang digaris paling depan untuk menangani virus corona. Dan bagi masyarakat harus lah punya kesadaran yang lebih tinggi agar mengikuti peraturan yang telah dibuat pemerintah yaitu tetap dirumah saja. (*)