QMas Edukasi Konsumen Produk Demineral Standart SNI
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Ramai media sosial muncul kabar tentang kandungan besi dalam produk air mineral, persyaratan terkait keamanan dan mutu jenis produk AMDK (air mineral dalam kemasan) tersebut ditetapkan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Lantas bagaimana manajemen QMas menyikapi hal ini?
Direktur Q-Mas Ir. Dimyati menjelaskan bahwa saat ini terdapat empat jenis produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia yaitu air mineral, air demineral, air mineral alami, dan air minum embun. Produk QMas adalah kemasan berjenis demineral.
Artinya, kata Dimyati, QMas merupakan produk yaitu air yang kandungan mineral logam atau an-organiknya diminimalisir agar sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh dengan standar keamanan dan mutu yang spesifik untuk produk.

Nah, keamanan produk QMas ini, diungkapkan Dimyati berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 78/M-IND/Per/11/2016 tentang Pemberlakukan Standar Nasional Indonesia Air Mineral, Air Demineral, Air Mineral Alami, dan Air Minum Embun Secara Wajib. Kandungan mineral dalam air menyebabkan air mineral dapat memiliki kemampuan untuk menghantarkan listrik karena mineral adalah sumber elektrolit yang mempunyai sifat penghantar listrik.
Menurut Dimyati, saat ini manajemen QMas gencar mengedukasi masyarakat terutama konsumen Q Mas sendiri agar tidak terjebak isu tersebut. “Kepada masyarakat dihimbau agar menjadi konsumen cerdas yang tidak mudah terpengaruh oleh isu yang beredar di media sosial. Selalu ingat cek Kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa sebelum membeli produk,” akunya.
Meski ada isu negative tentang produk air mineral, Dimyati menyebutkan QMas sendiri tetap tidak kekurangan konsumen. Pada tahun 2020 Alhamdulillah produksi Q Mas sudah menghasilkan 25 ribu dos dari jenis gelas 120ml, 240 ml, 330 ml, 600 ml, 1500 ml, hingga ukuran galon 19 liter.
Dimyati lantas menjelaskan awal berdirinya Q-Mas yaitu bukan semata-mata untuk orientasi atau hanya bisnis, namun harus menonjolkan unsur dakwahnya. Sudah terbukti Q-Mas sudah bisa diterima oleh kalangan masyarakat luas, khususnya muhammadiyah bukan hanya struktural termasuk di kalangan kultural. (irfan wahyu setyawan)