PWPM Kaltara Keluar Masuk Gang Semprot Desinfektan Fasum -Pemukiman
TARAKAN-Gerak cepat selalu ditunjukkan oleh Pemuda Muhammadiyah di manapun berada. Salah satunya Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Kalimantan Utara (Kaltara). Menariknya Pemuda Muhammadiyah Kaltara di bawah komando Afandi Komarudin, terus berjuang melakukan foging desinfektan kepada masyarakat dari gang-gang kampung hingga perumahan dan fasilitas umum.

“Kami menindaklanjuti instruksi dari pimpinan wilayah Kaltara, dengan penyemprotan desinfektan ini. Sebab penyemprotan di wilayah pemukiman padat penduduk masih belum terjangkau oleh penyemprotan desinfektan,” ujar Afandi Komarudin, kemarin.
Afandi Komarudin mengatakan tugas pengabdian Pemuda Muhammadiyah Kaltara ini bekerjasama dengan Lazismu untuk desinfektan ke setiap gang-gang dan jalan pemukiman. Sebab di wilayah Kaltara ini desinfektan dilakukan secara massal. Sehingga pemukiman di tingkat RT/RW, termasuk fasilitas umumnya masih belum tersentuh desinfektan. Berdasarkan hal inilah, tugas Pemuda Muhammadiyah untuk penyemprotan desinfektan.

Menurut Afandi Komarudin, aksi Pemuda Muhamamdiyah Kaltara kali ini mencakup lima rukun tetangga (RT) sekitar Jembatan Besi, Kelurahan Lingkas Ujung, dan Kelurahan Sebengkok. Penyemprotan ini akan terus dilaksanakan hingga status tanggap darurat dicabut. “Ini merupakan program yang akan terus kami lakukan di RT lainnya. Penyemprotan selanjutnya di agendakan hari sabtu mendatang. Jika ada masyarakat yang ingin tempatnya di semprot desinfektan bisa menghubungi kami melalui lazismu atau pimpinan Pemuda Muhamaddiyah Kaltara,” akunya.
Ditambahkan Afandi Komarudin setiap aksi desinfektan ini merupakan kontribusi Pemuda Muhammadiyah Kaltara dalam rangka membasmi musuh utama bersama, yakni covid-19 yang sudah menjadi pandemi di dunia. Ini merupakan kegiatan pertama kami, bahan yang kami gunakan merupakan kerjasama dengan lazismu, ada juga bantuan dari beberapa pihak, dan urunan dari pengurus. Agar kegiatan ini bisa lebih maksimal lagi, berharap ada bantuan bahan yang kurang dari pemerintah daerah. (foto/kontributor: prayudi ariessanto)