PWM Sumsel Gelar Pelatihan Dai-Manajemen Masjid 4 PDM
TABLOIDMATAHATI.COM, SUMSEL-Menyambut dakwah berkemajuan, majelis tabligh Pimpinan Muhammadiyah Wilayah (PWM) Sumsel, menggelar pelatihan dai dan manajemen masjid. Hal ini dikatakan Ketua PWM Sumsel, Prof. Dr. Romli, S.Ag, M.Ag, pada (24/10/2020) pagi.
“Alhamdulillah, pelatihan ini dapat berlangsung sesuai program yang sudah ditetapkan. Harapan kami pesertanya nanti mampu menerapkan dakwah berkemajuan dan berdaya dalam mengelola masjid binaan Muhammadiyah,” ujar Prof Romli, membuka sambutan.

Prof Romli melanjutkan bahwa Muhammadiyah saat ini memang kekurangan dai atau muballigh karena sangat luas wilayah dakwah di Sumsel ini. Melalui pelatihan dai dan manajemen masjid diharapkan kaderisasi dapat terus berlangsung. Selain itu metode dakwah kultural yang dinamis dan bisa diterima masyarakat sesuai dengan sunnah dan ketentuan HPT (Himpunan Putusan tarjih).
Dijelaskan Prof Romli, pelatihan yang diadakan di komplek Muhammadiyah Tanjung Raja Ogan Ilir, dihadiri oleh perwakilan PDM Ogan ilir, PDM OKI, PDM Prabumulih dan PDM Palembang. Perwakilan PDM ini mengirimkan dai dan takmir masjid untuk mengikuti pelatihan yang diadakan majelis tabligh PWM Sumsel.

Rusni Achmad, pengawas Rumah Tahfidz Muhammadiyah, Ogan Ilir, menyebutkan kegiatan ini sangat penting untuk kaderisasi dai persyarikatan. Sebab dai yang sekarang kuwalahan ketika harus menerima jadwal dakwah ke berbagai daerah. Melalui program pelatihan dai dan manajemen masjid ini mampu menjawab persoalan yang selama ini dihadapi majelis tabligh muhammadiyah.
Rusni mencontohkan, salah satu kaderisasi yang dilakukan RTM adalah munculnya dai muda Ustadz Sidik Al Kahfi yang sekarang menjadi mahasiswa di Malaysia. Bahkan Sidik Al Kahfi ketika membaca ayat suci Al Quran semua peserta menyimak kemerduan suaranya.
Salah satu peserta asal Ogan Ilir, Bakti Setiawan mengatakan pentingnya pelatihan dai agar memotifasi para milenial untuk semangat menyuarakan dakwah amar makruf nahi munkar karna sangat berat menjadi kader Muhammadiyah. (foto/kontributor: marta pujiono/editor: doni osmon)